Xi diketahui telah lama memiliki hubungan dekat dengan Lukashenko, setelah pembicaraan itu kedua pemimpin melakukan penandatanganan serangkaian perjanjian kerja sama.
Kerjasama tersebut dilakukan diberbagai bidang mulai dari pertanian hingga penegakan bea cukai dan olahraga.
Namun, perjalanan pemimpin Belarusia itu juga menggambarkan kedalaman hubungan Beijing dengan pemimpin Rusia Putin dan sekutunya.
Baca Juga: Pertemuan G20 di India akan Didominasi Isu Perang Rusia-Ukraina, Salah satunya Ketahanan Pangan
China mengatakan pihaknya adalah pihak netral dalam perang Rusia-Ukraina tersebut dan telah mempertahankan kontak dengan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Mereka dengan hati-hati menyambut keterlibatan Beijing, dan mengatakan kesuksesan akan bergantung pada tindakan, bukan kata-kata.
Meskipun demikian, China mengatakan memiliki "Kemitraan Tanpa Batas" dengan Rusia dan menolak untuk mengkritik invasi Moskow.
Ia menuduh AS dan NATO telah memprovokasi konflik dan memberi minyak dalam api, dengan menyediakan senjata pertahanan kepada Ukraina.
Sementara itu, China juga mengutuk sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia dan entitas yang dianggap membantu upaya militernya.
Baca Juga: Rusia dan India dengan Konsisten Menolak Praktik Neo-Kolonial