PRIANGANTIMURNEWS - GCC atau Dewan Kerjasama Teluk mendesak Amerika Serikat (AS) dalam menanggapi tindakan dan pernyataan Israel terhadap Palestina.
Pihaknya menyampaikan bahwa AS harus memainkan perannya dengan bijaksana, memikul tanggung jawab terhadap warga Palestina.
Pekan lalu Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel membantah keberadaan rakyat Palestina saat berpidato di Paris.
Baca Juga: 5 Pohon Tumbang akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Lima Titik Kota Tasikmalaya
Dirinya adalah menteri yang menyebabkan kemarahan Internasional pada 1 Maret 2023 lalu, ketika menyerukan memusnahkan Kota Huwara, Tepi Barat Palestina.
Membuat pemukim ilegal Israel melakukan penyerangan di Kota tersebut yang menyebabkan seorang Palestina tewas dan banyak rumah dan kendaraan hangus.
Surat disampaikan GCC kepada Antony Blinken, Menteri Luar Negeri (Menlu), terkait desakan tersebut.
Baca Juga: Tips Hemat di Bulan Puasa! Keuangan Aman Sampai Lebaran Tiba
"Washington untuk segera menanggapi semua tindakan dan pernyataan yang menargetkan rakyat Palestina."
Jasem Albudaiwi, Sekretaris Jenderal GCC juga mendesak Blinken menjamin hak dari seluruh rakyat Palestina.
Serta menegaskan bahwa permasalahan ini adalah yang paling utama untuk umat Muslim di seluruh Dunia.
"Masalah ini utama bagi orang Arab dan Muslim Dunia," tegas Albudaiwi.
Baca Juga: Soal Calon Wakil Presiden Pendamping Anies Baswedan Masih Proses, Anies Mengaku Dekat dengan AHY
Selain itu dalam surat tersebut pun AS diminta memainkan perannya sebagai juru damai, berlaku adil dan tidak sepihak dukung Israel saja.
"Memainkan perannya dalam mencapai solusi konflik yang adil, komprehensif dan abadi berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional," lanjut isi kutipan surat.
Para menteri luar negeri GCC yang terdiri dari Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Oman. Juga mengutuk pelanggaran Israel terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024 Sejumlah Pimpinan Partai Gencar Lakukan Pertemuan
Pada Sabtu malam, 27 Maret 2023 pasukan Israel menggerebek situs 'flashpoint. Memaksa jamaah yang tengah itikaf keluar dari kompleks tersebut, menurut kantor berita Palestina Wafa.
Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang Israel ke kota-kota Palestina.
Hampir 90 warga Palestina telah tewas oleh serangan Israel sejak awal tahun ini, menurut angka Palestina. Empat belas orang Israel juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.***