Elmo Juanara, Peneliti Muda dari Jepang Bercerita Tentang Disaster Knowledge

- 29 Mei 2023, 14:07 WIB
Elmo Juanara, peneliti muda asal Indonesia yang mendapatkan beasiswa MEXT di Jepang. Mendedikasikan pikirannya untuk meneliti bencana alam di Indonesia, khususnya di bagian sistem informasi. 
Elmo Juanara, peneliti muda asal Indonesia yang mendapatkan beasiswa MEXT di Jepang. Mendedikasikan pikirannya untuk meneliti bencana alam di Indonesia, khususnya di bagian sistem informasi.  /Yunio Achmad Dimyati/Priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Elmo Juanara merupakan salah satu dari peneliti muda Indonesia yang memiliki mimpi membangun negaranya lebih baik, khususnya di bidang mitigasi bencana.

Kesadaran tentang besarnya potensi bencana alam di Indonesia, serta kepedulian terhadap kemanusiaan dan pendidikan.

Menuntun dirinya untuk meraih mimpi untuk menjadi seorang peneliti muda Indonesia dan mendalami Disaster Knowledge.

Baca Juga: Menurut Penelitian Orang Berpenghasilan Rendah Akan Cepat Menghadapi Kematian, Benar Gak Sih?

"Mimpi saya saat ini menjadi scholars/cendikiawan. Walau seiring berjalan dengan waktu akan ada perubahan-perubahan," ujar Elmo.

"Menyelami Dunia penelitian, sehingga mendapatkan pembelajaran baru tentang Dunia Sains yang memiliki kontribusi besar terhadap kemanusian," lanjutnya.

Beasiswa Asia Bridge Program (ABP) 2019 dan JASSO (MEXT), telah memberikan Elmo Juanara kesempatan untuk menimba ilmu di Shizuoka University, Jepang.

Sebuah kampus yang banyak melahirkan penemu kelas dunia, seperti Professor Kenjiro Takayanagi (Penemu Televisi).

Baca Juga: Hasil Penelitian, Orang yang MerasaTidak Menarik, Tetap Pilih Memakai Masker Walau Pandemi Covid Berlalu

Menyelesaikan studi magister (S2) pada tahun 2021 dengan fokus penelitian: 'Prototyping Sistem Informasi Kesiapsiagaan Bencana di Pandeglang, Banten'.

"Saya berharap dengan adanya sistem informasi tentang kesiapan bencana. Maka dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penduduk tentang bahaya bencana," ungkapnya.

DISASTER KNOWLEDGE

Elmo menyampaikan penting bagi masyarakat mendalami ilmu tentang Disaster Knowledge yang disertai bukti empiris dunia sains.

Baca Juga: Menurut Beberapa Penelitian Usia Terbaik untuk Menikah Adalah 28-32 Tahun, Cek Faktanya!

"Pengetahuan tentang bencana, Risk Knowledge atau Disaster Knowledge penting dalam meningkatkan efektivitas dari bukti empiris dari dunia saintis," paparnya.

Untuk mendapatkan bukti empiris dari peristiwa bencana alam dan menghasilkan ilmu tentang Disaster Knowledge.

Para peneliti akan melakukan observasi, memprediksi, memonitoring dan menganalisis terhadap bakal bencana.

"Para peneliti melakukan penelitian, memprediksi, memonitoring, observasi terhadap sebuah bakal bencana dengan objek yang harus diselamatkan adalah manusia itu sendiri," lanjutnya

Baca Juga: Menurut Penelitian, Hampir Separuh Pria Tidak Tahu di Mana Letak Prostat

"Ketika (sebuah) penelitian bagus, tetapi tidak didukung oleh masyarakat atau objek yang diselamatkan. Maka itu akan bertepuk sebelah tangan dan sia-sia," tambahnya.

INDONESIA SURGA UNTUK PENELITI BENCANA DAN LINGKUNGAN

Akibat faktor geografis, Indonesia hampir memiliki semua sumber bencana alam besar. Seperti Tsunami, Gunung Api, Gempa Bumi, Banjir, dan Longsor. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia surga pengetahuan untuk para peneliti bencana alam.

"Indonesia memiliki sumber bencana yang besar, di satu sisi itu menjadi sumber pembelajaran yang besar juga. Semua peristiwa itu bisa dipelajari," ujar Elmo.

Baca Juga: Kenali Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terbaru, Hasil Penelitian di Eropa Temukan Hal Berbahaya Ini...

Banyaknya sumber bencana di Indonesia, telah menarik para ilmuwan untuk melakukan penelitian tentang bencana alam Indonesia.

Sayangnya, Elmo mengungkapkan bahwa mayoritas peneliti bencana alam di Indonesia adalah orang luar negeri.

"Walau ada pakar peneliti yang mempunyai asal Indonesia, namun mayoritas dari peneliti bencana di Indonesia adalah orang luar negeri," paparnya

"Padahal apabila kita ingin menjaga bangsa kita, harusnya yang paling paham tentang negara kita adalah bangsa kita sendiri," tambahnya.

Baca Juga: Toyota Motor Crop Telah Resmikan Unit Penelitian Woven Planet

"Sehingga seharusnya yang melakukan penelitian adalah anak bangsa sendiri, karena kita yang paling tahu kondisi lapangannya," sambungnya.

Elmo sangat berharap bagi anak bangsa yang peduli tentang ancaman bencana alam di Indonesia.

Agar mau bergerak untuk menempuh jalan dalam meraih pengetahuan tentang cara mengatasi bencana alam tersebut atau Disaster Knowledge.

Dirinya juga menyampaikan tips kepada anak bangsa yang ingin serta tengah berjuang untuk belajar dan memperoleh ilmu. Untuk membantu masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bupati Indramayu Raih Arkeologi Award, Peduli dengan Penelitian Cagar Budaya

"Jika kita memiliki mimpi yang besar, dan benar-benar ingin meraihnya, bersiaplah untuk bangkit berkali-kali saat terjatuh," ungkapnya

"Seperti pepatah Jepang, nana korobiya oki (jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali)" tambahnya.

Demi mewujudkan mimpinya, peneliti muda peraih Iwatani Naoji Foundation Scholarship Awardee periode 2023-2025.

Kini Elmo Juanara melanjutkan Studi Doktoralnya (S3) di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Ishikawa, Jepang.

Baca Juga: Tas Fuji Hilang di Jepang! Begini Kronologisnya, Sudah Diincar dan Kenal Fuji

Serta tengah meneliti tentang Pendekatan Artificial Intelligence (AI) untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami (Early Warning System) yang Dipicu Erupsi Gunung Berapi.***

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x