PRIANGANTIMURNEWS - Rudal Rusia menghantam Ibukota Ukraina, Kyiv pada Kamis. 1 Juni 2023. Bertepatan dengan peringatan Hari Anak yang di negara itu.
Dalam serangan udara tersebut, Serhiy Popko Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv melaporkan korban meninggal sebanyak tiga orang.
Ironisnya, dalam serangan yang bertepatan dengan Hari Anak tersebut. Telah merenggut nyawa dua orang anak diantara tiga korban meninggal.
Baca Juga: Transfer Real Madrid: Karim Benzema Segera Hengkang, Eden Hazard ingin bertahan
Sementara 12 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat di Kota Kiyv.
Laporan disampaikan oleh Popko melalui Telegram langsung dari Ibukota Ukraina, Kyiv pada 1 Juni 2023.
"Hari pertama musim panas. Hari Anak ... Serangan ini terkait dengan penggunaan sistem misil berbasis darat taktis oleh agresor," ungkap Serhiy Popko.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa semua rudal Rusia yang memasuki Ibukota Kyiv pada dasarnya telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sayangnya, puing-puing dan pecahan dari rudal-rudal tersebut malah jatuh di kota, merusak fasilitas umum dan memakan korban jiwa dan korban luka
“Di distrik Desnianskyi ibu kota, puing-puing berjatuhan di poliklinik dan gedung bertingkat yang berdekatan," ungkapnya.
"Akibatnya, sebelumnya 3 orang tewas, dan hingga 10 lainnya luka-luka. Yang terparah adalah dua anak termasuk di antaranya. mati," lanjut Popko.
Popko mengatakan puing-puing juga telah berjatuhan di distrik Dniproskyi. Merusak bangunan tempat tinggal, dan menyebabkan dua orang lainnya meninggal.
Dalam pengumuman terpisah lainnya, Walikota Kyiv Vitali Klitschko membatalkan semua acara peringatan Hari Anak di ibukota Kiyv.
Hari tersebut memang selalu Ukraina peringati dan rayakan setiap tahun pada 1 Juni di Ukraina dan termasuk beberapa negara lain.
Baca Juga: Transfer Manchester United: Setan Merah menginginkan Adrien Rabiot, Harry Maguire Akan Hengkang
Hingga saat ini perang Rusia-Ukraina, sekarang telah memasuki bulan ke-15, dan telah memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 8.800.
Serta telah melukai warga sipil lebih dari 15.100 orang, menurut angka terbaru PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).***