PRIANGANTIMURNEWS - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sebanyak 16.000 telah terkena dampak banjir bandang dari hancurnya Bendungan Kakhovka, Ukraina Selatan.
Hancurnya Bendungan raksasa yang merupakan sumber air untuk Rusia dan Ukraina, serta sumber Pembangkit Air Tenaga Listrik (PLTA) pada Selasa, 6 Juni 2023.
Telah menyebabkan 16.000 orang di sekitar wilayah tersebut, terkena dampak dari hancurnya bendungan penting tersebut.
Baca Juga: Presiden Zelensky: Rusia Memahami sangat baik bahwa mereka akan kalah perang dengan Ukraina
Sementara sebanyak 1.995 orang terdekat dari bendungan dilaporkan telah dievakuasi karena rumah yang hancur atau terendam oleh air bah dari banjir bandang tersebut.
Beberapa diantaranya telah dilaporkan meninggal dalam insiden perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan bencana besar.
Namun tidak ada laporan rinci berapa jumlah korban meninggal. Sementara ratusan ribu orang tidak memiliki akses ke air minum yang aman.
Baca Juga: Bendungan Kakhovka Hancur, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Dalang Peledakkan
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Badan Pengungsi PBB atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) pada Kamis, 8 Juni 2023.
Disela-sela perdebatan yang semakin memanas tentang saling tuduhan dalang dibalik penghancuran Bendungan Kakhovka oleh Rusia atau Ukraina.