Kuwait Cetak 100 Ribu Al Quran Berbahasa Swedia, Sebagai Tanggapan Aksi Islamophobia

- 13 Juli 2023, 07:00 WIB
   Ilustrasi - Kuwait memutuskan untuk mencetak 100000 eksemplar salinan Al Quran sebagai tanggapan maraknya Islamophobia di negara-negara Eropa.
Ilustrasi - Kuwait memutuskan untuk mencetak 100000 eksemplar salinan Al Quran sebagai tanggapan maraknya Islamophobia di negara-negara Eropa. /Freepik/
 
PRIANGANTIMURNEWS - Kuwait memutuskan untuk mencetak sebanyak 100 ribu eksemplar salinan Al Quran berbahasa Swedia, sebagai tanggapan maraknya Islamophobia belakangan .

Tujuan dari Kuwait sendiri tidak terlepas dari penegakan prinsip-prinsip Islam dan nilai-nilai toleransi untuk hidup berdampingan secara damai sesama manusia.

Laporan tersebut disampaikan oleh kantor berita negara Kuna. Setelah kecaman kedua Swedia yang telah mengizinkan warga negaranya untuk membakar Al Quran.
 
Baca Juga: Pecah! Dewan Hak Asasi PBB Mengutuk Pembakaran Al-Quran, Meski Pihak Barat Menolak

Pembakaran terjadi tepat saat perayaan Idul Adha 1444 Hijriah, di luar masjid Stockholm, Swedia bulan Juni oleh atheis asal Irak Salwan Momika.

Regulasi pemerintah yang menganggap hal tersebut sebagai kebebasan berekspresi membuat umat muslim dunia murka. Mengutuk penodaan bertajuk provokasi tersebut.

Otoritas Negara Kuwait yang fokus terhadap perawatan dan Penertiban Al Quran membuat pengumuman pencetakan yang fantastis tersebut.

Sesuai dengan instruksi dari Perdana Menteri Kuwait Sheikh Ahmed Nawaf al Ahmad al Sabah.
 
Baca Juga: Beasiswa Program Sarjana di Kuwait University Tahun 2023, Ini Persyaratannya

Untuk mendistribusikan kitab suci Al-Quran ke masjid, perpustakaan, sekolah dan organisasi lain di seluruh wilayah Swedia.

Ketua otoritas percetakan Dr Fahad al Daihani, mengatakan tujuan pemerintah Kuwait tidak lain adalah untuk menekankan toleransi dan ajaran Islam yang sebenarnya.

Langkah tersebut sengaja dilakukan walaupun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penodaan salinan Al-Quran di beberapa negara Eropa.

Seperti insiden terbaru yang terjadi di Swedia dan Jerman. Itu telah memicu kecaman internasional, kemarahan, dan reaksi diplomatik negara-negara Muslim.

Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), resmi mengutuk penodaan terhadap kitab suci umat Islam tersebut. 
 
Baca Juga: Diremehkan Media Kuwait dan Vietnam Sebelum Laga, Timnas Indonesia Tunjukan Maruahnya!!!!

Setelah melakukan pemungutan suara terkait isu Islamophobia pada 12 Juli 2023. Dengan Perolehan 28 suara mendukung kecaman pembakaran Al-Quran.

Sementara 12 suara menyatakan menolak kutukan dan didominasi oleh blok Barat yang mendukung kebebasan berekspresi. Sementara 7 negara lain memilih abstain

Langkah itu dilakukan setelah Pakistan mengusulkan rancangan resolusi yang mengutuk penodaan Al-Quran dan didukung penuh oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

Pakistan dengan lantang menuntut negara-negara mengambil tindakan untuk menghentikan hal serupa di masa depan.***

Editor: Muh Romli

Sumber: trtworld.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x