PRIANGANTIMURNEWS - Tanpa alasan, seorang petugas keamanan kereta api di India (RSF) menembak rekannya sesama petugas keamanan dan tiga penumpang lainnya.
Kejahatan tersebut terjadi hari Senin pagi, 31 Juli 2023 tepatnya sekitar pukul 05:00 pagi waktu setempat atau Minggu, 23:30 GMT.
Di sebuah kereta yang bergerak di dekat kota Paghar, yang tengah melakukan perjalanan ke Mumbai dalam kurun waktu dua jam perjalanan.
Kejahatan tersebut terjadi hari Senin pagi, 31 Juli 2023 tepatnya sekitar pukul 05:00 pagi waktu setempat atau Minggu, 23:30 GMT.
Di sebuah kereta yang bergerak di dekat kota Paghar, yang tengah melakukan perjalanan ke Mumbai dalam kurun waktu dua jam perjalanan.
Baca Juga: SADIS! Kawanan Perampok di Bukittinggi Sumbar Tembak Seorang Pedagang di Dadanya, ini Kondisinya
Tersangka teridentifikasi sebagai Chatan Singh (33). Dirinya melepaskan tembakan sebanyak 12 peluru dari senapannya.
Dengan sengaja membunuh rekannya yang menjabat sebagai Railway Protection Force (RPF) Assistant Sub Inspectoral (ASI) bernama Tika Ram Meena (57).
Setelah membunuh rekannya tersebut, di gerbang yang sama dirinya juga membunuh seorang penumpang lain.
Singh kemudian berpindah gerbong kereta apiki dan diduga membunuh dua penumpang lainnya secara terpisah.
Tersangka teridentifikasi sebagai Chatan Singh (33). Dirinya melepaskan tembakan sebanyak 12 peluru dari senapannya.
Dengan sengaja membunuh rekannya yang menjabat sebagai Railway Protection Force (RPF) Assistant Sub Inspectoral (ASI) bernama Tika Ram Meena (57).
Setelah membunuh rekannya tersebut, di gerbang yang sama dirinya juga membunuh seorang penumpang lain.
Singh kemudian berpindah gerbong kereta apiki dan diduga membunuh dua penumpang lainnya secara terpisah.
Baca Juga: Ganggu Ketertiban, Ancam Keselamatan Warga, Polres Cianjur Tembak di Tempat Gerombolan Bermotor
Dua orang korban penembakan yang dilakukan Singh telah teridentifikasi sebagai seorang Muslim.
Menjadikan pembunuhan oleh pihak keamanan kereta api India ini sebagai kasus kejahatan rasial. Menyusul bentrokan yang terjadi di Kota Gurugram, wilayah Nuh.
Suasana di kereta api tersebut berubah menjadi hening dan panik ketika Singh melepaskan tembakan.
Pembunuh brutal tersebut saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian India. Kendati demikian, Polisi mengatakan bahwa dirinya diduga memiliki gangguan kesehatan mental.
Hal tersebut justru berlawanan dengan pernyataan penumpang dan ungaha salah satu video yang tersebar di X.
Dua orang korban penembakan yang dilakukan Singh telah teridentifikasi sebagai seorang Muslim.
Menjadikan pembunuhan oleh pihak keamanan kereta api India ini sebagai kasus kejahatan rasial. Menyusul bentrokan yang terjadi di Kota Gurugram, wilayah Nuh.
Suasana di kereta api tersebut berubah menjadi hening dan panik ketika Singh melepaskan tembakan.
Pembunuh brutal tersebut saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian India. Kendati demikian, Polisi mengatakan bahwa dirinya diduga memiliki gangguan kesehatan mental.
Hal tersebut justru berlawanan dengan pernyataan penumpang dan ungaha salah satu video yang tersebar di X.
Baca Juga: California Berduka, Tahun Baru Imlek Tewaskan 10 Orang, Pelaku Tembak Massal Karena Bunuh Diri
Dalam unggahan video tersebut, Sing berdiri dihadapan korban yang telah berlumuran darah akibat tembakan yang dilepaskannya.
Dia terdengar berkata, perkara soal Perdana Menteri Narendra Modi dan Ketua Menteri negara bagian Uttar Pradesh Yogi Adityanath.
"Jika Anda ingin tinggal dan memilih di Hindustan (India), saya beritahu Anda, itu hanya Modi dan Yogi," ujar Singh.
Vidio tersebut sekaligus mengonfirmasi bahwa kejahatan tersebut dilakukan, dan memiliki hubungannya dengan kondisi politik di Pemerintah India.
Rasisme di India yang dilakukan orang Hindu memang masih sering terjadi. Bukan haya pembunuhan terhadap Muslim.
Tetapi juga pembakaran tempat ibadah agama lain seperti Masjid dan Gereja.***
Dalam unggahan video tersebut, Sing berdiri dihadapan korban yang telah berlumuran darah akibat tembakan yang dilepaskannya.
Dia terdengar berkata, perkara soal Perdana Menteri Narendra Modi dan Ketua Menteri negara bagian Uttar Pradesh Yogi Adityanath.
"Jika Anda ingin tinggal dan memilih di Hindustan (India), saya beritahu Anda, itu hanya Modi dan Yogi," ujar Singh.
Vidio tersebut sekaligus mengonfirmasi bahwa kejahatan tersebut dilakukan, dan memiliki hubungannya dengan kondisi politik di Pemerintah India.
Rasisme di India yang dilakukan orang Hindu memang masih sering terjadi. Bukan haya pembunuhan terhadap Muslim.
Tetapi juga pembakaran tempat ibadah agama lain seperti Masjid dan Gereja.***