Gempa Bumi di Jepang, Korban Tewas Capai 100 orang, 211 Belum Ditemukan

- 6 Januari 2024, 18:00 WIB
 Gempa bumi di  Jepang tewaskan ratusan orang. puing-puing berserakan dan kendaran amblas masuk jalan yang rusak akibat gempa terlihat di Kota Wajima, Prefektut Ishikawa, Jepang, pada 5 Januari 2024. (Kyodo)
Gempa bumi di Jepang tewaskan ratusan orang. puing-puing berserakan dan kendaran amblas masuk jalan yang rusak akibat gempa terlihat di Kota Wajima, Prefektut Ishikawa, Jepang, pada 5 Januari 2024. (Kyodo) /

PRIANGANTIMURNEWS- Gempa bumi mana dahsyat di Semenanjung Noto Jepang dan daerah sekitarnya pada Tahun Baru menyisakan kesedihan yang mendalam.

Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat mencapai 100 orang,  dan lebih dari 200 orang masih belum ditemukan, menurut otoritas lokal pada Sabtu.

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter tersebut menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan kebakaran di Prefektur Ishikawa di pesisir Laut Jepang, dan pejabat kota di Wajima, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, yakin ada sekitar 100 lokasi di mana orang-orang masih terjebak di bawah bangunan yang hancur dan menunggu untuk diselamatkan.

Baca Juga: Ratusan Butir Peluru dan Granat di Depok Diamankan Tim Gegana, Ditemukan dari Septictank

Hingga Sabtu pagi, 211 orang masih belum ditemukan di prefektur tersebut saat tim penyelamat secepatnya menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan, dengan hujan diperkirakan akan turun hingga Minggu diikuti oleh salju di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait dalam sebuah pertemuan markas tanggap bencana di kantornya untuk "dengan gigih dan menyeluruh melakukan operasi penyelamatan untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin."

PIhak berwenang masih kesulitan mengirimkan pasokan bantuan akibat kerusakan jalan di Ishikawa akibat gempa, di mana lebih dari 31 ribu orang masih dievakuasi di 357 tempat penampungan.

Baca Juga: Diganti Lagi, Mengejutkan Ucu Anwar Jabat Plt Kadisdik Kota Tasikmalaya

Beberapa tempat penampungan memiliki akses yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali terhadap air mengalir untuk menyiram toilet, sehingga menyebabkan masalah kebersihan dan kesehatan mental.

Pemerintah prefektur Ishikawa berencana membangun rumah sementara bagi warga yang terdampak gempa, namun pembangunan tersebut baru akan dimulai Jumat.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x