Wael Al-Dahdouh, ayah dari Hamza yang juga merupakan salah satu jurnalis paling dikenal Dunia melampiaskan kesedihannya setelah kematian anak pertamanya.
“Hamzah adalah segalanya bagiku, anak tertua. Dia adalah jiwa jiwaku… ini adalah air mata perpisahan dan kehilangan, air mata kemanusiaan,” ujar Wael.
Wael telah juga merupakan jurnalis yang mengalami kisah perpisahan paling menyedihkan. Setelah istri, anak, cucu, dan sahabatnya sebelumnya juga meninggal dibunuh IDF.
Baca Juga: 11 Jurnalis Meninggal di Palestina, Media Israel Kecam Penggambaran Negaranya Sebagai Teroris
Kematian Hamza dan Mustofa, telah menambah angka hitam pembunuhan jurnalis yang oleh Israel dengan sengaja demi membungkam kebenaran.
Sebanyak 109 jurnalis telah meninggal terbunuh oleh rudal maupun bom Israel. Telah cukup membuktikan, bahwa Israel gagal menutup kenyataan di Gaza kepada Dunia.
Kantor Media di Gaza mengecam pembunuhan tersebut sebagaik kejahatan perang Israel paling keji, karena membungkam kebenaran dengan darah.
Baca Juga: Journalist Camp 2023 Eiger x PRMN, Deni Yudiawan: Jurnalis Harus Perdalam How dan Why dalam Berita
“Ini kerasnya kejahatan keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap jurnalis!” kecam aliansi media di Gaza.
"(Mereka) mengintimidasi jurnalis dalam upaya yang gagal untuk mengaburkan kebenaran dan mencegah liputan media,” tambahya.