Strategi Pemulihan Pariwisata Pangandaran Di Era New Normal

26 November 2020, 18:42 WIB
Webinar strategi pemulihan pariwisata di era new normal yang di gelar di hotel Laut Biru obyek wisata pantai Pangandaran, Kamis, 26 November 2020. /priangantimurnews/AGUS/

 

PRIANGANTIMURNEWS-
Sebagai upaya mendorong pemulihan pariwisata, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Webinar Strategi Pemulihan Pariwisata Pangandaran di Era New Normal.

Webinar tersebut disiarkan secara langsung dari Laut Biru Resort Hotel Kabupaten Pangandaran dengan menerapkan protokol covid-19. 

Baca Juga: Warga Pangandaran Ingin Susi Jadi Menteri KKP Lagi

Webinar diisi oleh narasumber Pjs Bupati Pangandaran Dani Ramdhan sekaligus sebagai Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Barat, Peneliti Kelompok Keahlian Geofisika Global ITB Endra Gunawan, Akademisi Manajemen Universitas Prasetiya Mulya M. Setiawan Kusmulyono, dan Ketua DPC ASITA Pangandaran Adrianus Eko Saputro yang dipandu oleh moderator Claresta Taufan host program jelajah alam, traveler, dan influencer.

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herwanto menyerahkan cinderamata kepada Pjs. Bupati Pangandaran Dani Ramdhan.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herwanto dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana mengatakan, bahwa Kabupaten Pangandaran memiliki pangsa 11% dari perekonomian Priangan Timur dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,95 persen (yoy) pada tahun 2019.

Kata dia, sektor Pariwisata menjadi salah satu potensi unggulan dan penopang utama perekonomian daerah, namun tantangan selama pandemi covid-19 berdampak cukup signifikan pada kinerja pariwisata, yang diperparah dengan isu kebencanaan.

"Maka, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata, mengkomunikasikan isu regional terkini kepada publik mengenai pemberitaan potensi risiko gempa megathrust dan tsunami yang berdampak pada menurunnya kinerja sektor pariwisata, serta mendukung promosi pariwisata Kabupaten Pangandaran," ujarnya, Kamis, 26 November 2020.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto juga menyampaikan, bahwa risiko bencana memang ada.

"Namun kuncinya adalah bagaimana kita bisa menyikapinya, karena kita harus terus berjalan dengan memitigasi risiko yang ada," ujar Herawanto.

Herawanto juga mengatakan, aktivitas pariwisata menjadi salah satu penopang perekonomian dan menyerap tenaga kerja yang tinggi. Retribusi dari kegiatan pariwisata di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 tecatat sebesar Rp27,5 miliar, atau 24 persen dari total PAD Kabupaten Pangandaran.

"Sektor Pariwisata juga memiliki potensi berkembang yang sangat tinggi, yang terbukti dengan pertumbuhan jumlah wisatawan pada awal tahun 2020 mencapai 41,39 persen (yoy) dan peningkatan PAD dari aktivitas pariwisata sebesar 35,46 persen (yoy)," kata Herawanto.

Menurut dia, meskipun saat pandemi covid-19 kawasan wisata Pangandaran sempat ditutup sejak 18 Maret - 29 Mei 2020, namun setelah dibuka kembali, kinerja pariwisata mengalami pemulihan yang cepat dengan puncaknya pada bulan Agustus-September 2020 optimal sesuai kapasitas maksimum protokol covid-19.

Dengan pengendalian penyebaran covid-19 yang baik dan komunikasi yang tepat mengenai isu terkini, sektor pariwisata diyakini dapat segera pulih dan mendorong perekonomian, sejalan dengan program pemerintah nasional yang menjadikan sektor pariwisata salah satu prioritas pemulihan ekonomi nasional.

Kemudian Endra Gunawan Peneliti Kelompok Keahlian Geofisika Global ITB memaparkan mengenai hasil riset yang telah dilakukan terkait dengan kondisi geologi di kawasan pantai selatan Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pangandaran, yang masih dinilai aman. Ia juga menyampaikan bahwa adanya risiko gempa tidak serta merta disikapi dengan menghindari lokasi tersebut, namun dijadikan informasi untuk pengelolaan mitigasi ke depan.

Sejalan dengan pemaparan tersebut, Pjs Bupati Pangandaran Dani Ramdan mengatakan, bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai mitigasi dan protokol keamanan. Terlepas dari risiko kebencanaan maupun covid-19.

Foto bersama usai webinar strategi pemulihan pariwisata di era new normal

"Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran juga terus melakukan penataan fasilitas dan kawasan wisata, serta pendampingan pelaku usaha pendukung pariwisata," ujar Dani.

Sementara dari sisi strategi pemulihan pariwisata, Akademisi Manajemen Universitas Prasetiya Mulya Setiawan menyarankan strategi PIL-Ka-Da, yaitu Pahami, Inovasi, Layani, Kabarkan, dan Database-kan.

Demikian pula Andrianus menyatakan para pelaku pariwisata di Pangandaran telah berupaya terus melakukan inovasi dan meningkatkan layanan demi kenyamanan wisatawan.

"Kabupaten Pangandaran sendiri memiliki berbagai wisata menarik yang didominasi wisata alam, seperti Pantai Barat dan Timur Pangandaran, Green Canyon, Pantai Batukaras, Pantai Batuhiu, Cagar Alam Pananjung, Kampung Turis, dan saat ini sedang dalam penyelesaian PIAMARI sebagai aquarium terbesar di Indonesia," ungkapnya.

Lanjut Adrianus, dengan komunikasi yang efektif dan pengelolaan informasi yang tepat oleh masyarakat, diyakini akan meningkatkan optimisme rumah tangga sehingga mendorong konsumsi untuk kembali menggerakan roda perekonomian.

"Sinergi yang baik antar lembaga, pelaku usaha, asosiasi, dan masyarakat umum juga sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi yang optimal. Kill the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop the economy," pungkasnya.***

Editor: Agus Kusnanto

Tags

Terkini

Terpopuler