MENGEJUTKAN, dr SUMY Sebut Tetapkan Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Tak Perlu Pengakuan, Alat Bukti

27 November 2021, 20:59 WIB
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti diwawancara YouTuber Denny Darko /YouTube Denny Darko

PRIANGANTIMURNEWS – Penyidik Polda Jabar hingga kini belum juga mengumumkan siapa pelaku dan otak pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Alasannya belum diumumkan tersangka pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang itu karena masih kurang alat bukti.

Menanggapi hal itu ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan untuk menentukan tersangka pelaku pembunuhan tak perlu pengakuan dari pelaku, alat bukti sudah cukup.

Baca Juga: PNS DAN ASN Dilarang Ambil Cuti Natal dan Tahun Baru 2022, Ada Sanksi Tegas

Makanya sebagai ahli yang memeriksa jenazah korban, memberikan saran bagi masyarakat jika melihat jenazah korban pembunuhan.

Gambaran itu muncul pada YouTube Denny Darko, “dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” diunggah Sabtu, 27 November 2021 malam.

Menurut dr Sumy Hastry Purwanti, bahwa dalam suatu kejadian pembunuhan, masyarakatnya sebaiknya jangan langsung memindahkan jenazah korban.

Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG, Mengapa 3 HP Milik Amelia Hilang, Diduga Pelaku Ingin Menghilangkan Ini..

“Biarkan apa adanya, jangan dipindahkan, jangan diangkat. Memang kasihan, tapi kesulitan kita nanti saat olah TKP melakukan pada tubuh jenazah yang sudah berubah,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Nah, ketika Denny Darko bertanya, apa yang harus dilakukan masyarakat jika dihadapkan kepada tempat kejadian seperti pembunuhan ibu dan anak di Subang ?

Dokter Sumy Hastry Purwanti menjawab, “Ya jaga, jangan sampai ada orang lain masuk, kecuali polisi”.

 Baca Juga: Terekam CCTV Saat Kawanan Pencuri Membawa Kabur Motor Milik Warga

Ia pun menyarankan, jika kebetulan belum ada police line, bisa menggunakan tali, kawasan itu ditutup sampai menunggu polisi datang.

Mengapa itu penting dilakukan, menurut Sumy Hastry Purwanti, sangat penting untuk mengamankan petunjuk, dsb di lokasi kejadian.

Yang menjadi persoalan, katanya, adalah rasa kasihan atau sedih masyarakat, sehingga berbondong-bondong ingin menolong masuk ke tempat kejadian.

Baca Juga: VIRAL! Dua Pelajar di Tasikmalaya Lakukan Tindakan Asusila Semi Porno di TikTok, Ini Tanggapan KPAID

“Padahal kan sudah menjadi jenazah. Mendingan dibiarkan di situ saja,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.

Apalagi, katanya, jika yang ditemukan adalah jenazah tidak dikenal dan tanpa identitas.


Disebutkan, bagi polisi adalah sangat penting melihat keadaan pertama seperti apa terhadap jenazah tersebut.

Baca Juga: Tawuran Batal, Tiga pemuda Ini Malah Bacok Pelajar hingga Tewas

Sebab, katanya, pada keadaan pertama terlihat, biasanya masih terlihat tanda-tanda penyebab orang bersangkutan meninggal.

Jika posisi jenazah korban pembunuhan sudah diangkat, dipindahkan, dsb, untuk olah TKP dan melakukan otopsi menjadi terganggu karena kemungkinan ada bukti-bukti yang hilang.

Dengan membiarkan dahulu kondisi jenazah apa adanya, tim penyidik polisi diharapkan lebih mudah dalam melakukan penyelidikan mengapa bisa tewas, dan siapa pelakunya.

Dr Sumy Hastry Purwanti adalah dokter ahli forensik yang melakukan otopsi terhadap jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Pelajar di Bandung yang Diperkosa dan Bunuh Bocah Terancam Hukuman Seumur Hidup

Saat itu, dr Sumy Hastry Purwanti melakukan otopsi terhadap jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dengan menggali kembali kuburan mereka di Pemakaman Istuning Jalancagak, Subang. ***

Editor: Muh Romli

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler