Sekitar 35 Ribu Pelajar Usia 6-11 Tahun di Pangandaran Akan Jalani Vaksinasi

10 Januari 2022, 08:07 WIB
Vaksinasi Usia 6-11 Tahun di Pangandaran Dimulai Besok. /ANTARA FOTO/

PRIANGANTIMURNEWS- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten Pangandaran mulai dilaksanakan pada hari Senin, 10 Januari 2022.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 hingga 11 tahun di Kab Pangandaran mulai dilaksanakan.

"Untuk pelaksanaan vaksinasi anak kita mulai hari ini secara serentak di seluruh kecamatan di Kab Pangandaran," kata Yadi yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 Kab Pangandaran.

Kata Yadi, di tiap-tiap kecamatan dikerahkan sebanyak dua tim untuk pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. "Kita kan punya tiga tim vaksinasi, nah yang satu tim nya kita fokuskan untuk melanjutkan vaksinasi dosis dua bagi masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi dosis satu," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces, Senin 10 Januari 2022, Kesehatan Kurangi Makanan Berminyak

Seraya dirinya menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi di hari pertama dirinya menargetkan sebanyak 25 persen dari jumlah dari jumlah sasaran.

Ditempat terpisah, Plt Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Pangandaran M. Agus Nurdin mengatakan, ada 35.829 pelajar usia 6 hingga 11 tahun yang akan menjalani vaksinasi di Kab Pangandaran.

"Kalau untuk pelaksanaannya dimulai hari ini, sedangkan untuk launchingnya kita rencanakan pada hari Rabu besok oleh pak Bupati," ujarnya.

Agus berharap, program pemerintah ini bisa diterima, dijalani dan dilaksanakan oleh masyarakat demi berjalannya pendidikan jauh lebih baik di masa pandemi Covid-19 ini.

"Agar pembelajaran tatap muka di Kab pangandaran jauh lebih baik, aman dan lebih aman, apalagi sekarang pembelajaran tatap muka sudah dapat dilaksanakan 100 persen," kata Agus.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius, Senin 10 Januari 2022, Cinta, Karier dan Kesehatan

Maka dirinya berharap, kepada masyarakat atau para orang tua bersama-sama mendorong anak-anaknya untuk menjalani vaksinasi. "Ya saya berharap semua mau di vaksin," ucapnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya di Priangantimurnews.com Pikiran Rakyat, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan soal syarat wajib untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak-anak.

Menurut Sigit, ada dua yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan kebijakan itu, yakni, target vaksinasi masyarakat umum harus 70 persen dan kelompok lanjut usia (lansia) wajib 60 persen.

"Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, dimana tentunya untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi," kata Sigit dalam jumpa pers.

proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak Pandemi Covid-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini 10 Januari 2022 mulai dari Kesehatan, Cinta dan Karir

Namun disisi lain, Sigit menyatakan, guna mewujudkan pembelajaran secara tatap muka langsung, harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus corona. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin.

Penguatan imunitas terhadap anak, kata Sigit juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya.

Sehingga, tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga ketika PTM 100 persen diberlakukan.

"Kita ingin anak-anak kita segera melakanakan tatap muka. Namun disisi lain, kita harus yakin anak-anak kita sudah dibekali vaksinasi atau imunisasi. Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan. Sehingga saat melaksanakan aktivitas aman tidak menjadi carrier karena saat kembali biasanya bertemu orang tua, nenek atau kakek. Dan juga memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi," ujar Kapolri.

Lebih dalam, Sigit memaparkan, vaksinasi meningkatkan imunitas seseorang dan juga dapat mencegah atau mengurangi fatalitas dari bahaya varian Covid-19, seperti Delta dan Omicron.

Sebab itu, Sigit menyebut, akselerasi merupakan tantangan bagi seluruh stakeholder untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer sepanjang Bulan Januari 2022: Akan Ada Kesalahpahaman Hubungan

"Karena dari pemeriksaan terhadap masyarakat yang sudah divaksin terkena varian baru maka gejala yang kemudian didapatkan rata-rata OTG atau gejala ringan. Artinya vaksin betul berikan perlindungan pada masyarakat terhadap serangan varian yang ada baik, Delta ataupun Omicron," ucap Sigit.

Sementara itu, Sigit menyampaikan, dengan terus dilakukannya akselerasi vaksinasi, hal itu dapat mempertahankan tren positif laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia saat ini yang sudah dapat dikendalikan dengan baik.

"Ini semua harus dilakukan karena memang, Alhamdulillah hampir 167 hari kita bisa pertahankan angka Covid-19, bisa kita kendalikan berada di angka positivity rate dibawah 1 kemudian BOR juga saat ini masih terkendali di angka tiga. Artinya angka ini semuanya bisa terjadi karena memang kerja keras seluruh elemen stakeholder baik dari TNI, Polri, Pemda, Dinkes, relawan dan rekan-rekan yang tergabung. Sehingga akselerasi vaksinasi dilaksanakan dengan baik. Alhamdulillah hasilnya 167 hari angka Covid-19 bisa dikendalikan," papar Sigit.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini 10 Januari 2022 , Berani Mengambil Resiko CInta Buta

Dengan terkendalinya angka Covid-19, menurut Sigit, itu akan menjadi modal penting terkait dengan aktivitas masyarakat.

Selain itu, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi event nasional maupun internasional. Sehingga, aktivitas pertumbuhan perekonomian Indonesia akan terus membaik di tengah Pandemi Covid-19.

"Saya tetap mengimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan walaupun sudah vaksinasi. Karena dua hal tersebut kunci utama. Disiplin terhadap prokes meskipun sudah vaksinasi dan tetap waspada jangan abai, jangan lengah. Karena beberapa wilayah negara lain peningkatan itu karena disiplin prokes mulai berkurang. Terima kasih kerja keras seluruh stakeholder," tutur Sigit.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler