Pesan Ridwan Kamil untuk Almarhum Emmeril Kahn Mumtadz Penuh dengan Makna dan...

13 Juni 2022, 16:50 WIB
Gubernur Jabar sekaligus ayah almarhum Emmeril Kahn Mumtadz, Ridwan Kamil saat sambutan. /Tangkap layar YouTube Humas Jabar

PRIANGANTIMURNEWS - Ribuan masyarakat mengiringin pemakaman almarhum Emmeril Kahn Mumtadz sapaan Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin 13 Juni 2022. 

Jenazah almarhum Emmeril Kahn Mumtadz sapaan Eril dimakamkan di  Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga ayah almarhum Emmeril Kahn Mumtadz beserta keluarga mengantarkan putranya ke tempat peristirahatan terakhir.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Polda Jawa Barat Akan Periksa Kembali Orang Terdekat  

Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari YouTube Humas Provinsi Jawa Barat, Senin 13 Juni 2022. 

Dalam sambutannya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga ayah almarhum Emmeril Kahn Mumtadz mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada alim ulama dan seluruh masyarakat.

Ridwan Kamil menyampaikan jika ada janji dan komitmen yang belum ditunaikan oleh almarhum Emmeril, segera untuk menghubungi keluarga.

"Segera hubungi kami, agar almarhum bisa tanggung jawab di dunianya dengan sempurna," katanya saat sambutan.

Baca Juga: Tarif Dasar Listrik di Atas 3500 VA Naik, Masyarakat Mampu Tak Lagi Dapat Bantuan

Diakuinya, selama 14 hari Allah memberikan waktu kepada semuanya untuk bertafakur dan memberikan petunjuk.

Agar bisa mengambil pelajaran dari apa yang dilihat, didengar dan kepergian Eril eril diiringi oleh jutaan doa. Tidak hanya itu saja, tapi masih ada bekal kebaikan-kebaikan.

Ridwan Kamil menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril? Dan apa hikmah dari kepergian Eril ?

Selama 14 hari bisa terasa pendek dalam hidup sehari-hari, tapi 14 Hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan keluarga Ridwan Kamil.

"Kami bertanya-tanya kenapa hidup tidak terlalu lama untuk mengaruminya, tapi waktu adalah rahasia Allah yang tidak bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian," jelasnya.

Baca Juga: Real Madrid Jadi Juara di Liga Champions! Galacticos Tidak Lagi Jadi Pendekatan Transfer Madrid?

Tapi waktu adalah rahasia Allah terlebih tentang kelahiran dan kematian, karena waktu adalah relatif itulah kata orang-orang yang berimannya dengan hati yang lapang.

"Kami merelakan, Eril secara kasat mata hidupnya terlalu singkat, setelah dicermati kehidupannya sangat padat penuh manfaat," pungkasnya. 

Diusianya yang genap 23 tahun mungkin belum cukup menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti memadai menjadi manusia yang dicintai dengan Akbar.

Keluarga harus belajar hidup yang tidak semata, tapi tentang helaian nafas yang digunakan untuk berbuat baik walaupun kecil dalam sehari-hari.

"Kami mengikhlaskan eril pergi, karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya, untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya, mungkin akan berat tapi kami sudah menyiapkan hati," jelasnya.

"Kami tidak akan pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali, bukankah Eril lahir di New York yang jauh di seberang, tapi mengapa ketika wafat di Swiss yang jauh juga tidak berbilang," katanya.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG: Saksi Ini Semakin Panik dan Gelisah, Mengapa, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Bukankah sejengkal tanah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang, luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri.

Merupakan limpahan pertanda lebih cukup bagi keluarga mungkin Allah yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

"Kami merasa dilimpahi oleh rahmat dan karunia, saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna, itulah salah satu bukti adanya mukjizat," kenangnya.

Baca Juga: Polisi Temukan Empat Brankas Berisi Uang Rp2,3 M di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin 

"Alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat pelajaran bagi kita yang beriman dan pandai membaca isyarat," tuturnya. 

Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat, dalam momentum yang nyaris sejajar, merasakan kehilangan yang paling besar.

"Kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua," ujarnya. ***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Youtube Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler