"Warga yang mengungsi di SMPN 1 Talegong setelah dilakukan pendataan ada 120 orang. Kami masih mendata warga yang memilih untuk mengungsi di rumah kerabat atau saudaranya," katanya.
Rico memastikan jika seluruh rumah yang tertimbun dan terdampak longsor sat ini sudh dalam kondisi kosong alias tidak berpenghuni. Mereka semuanya sudah dievakuasi guna menghindari terjadinya hal yang tak diharapkan.
Menurutnya, rumah-rumah tersebut memang harus dikosongkan karena adanya ancaman bahaya terjadinya longsor susulan. Apalagi hingga saat ini pergerakan tanah di daerah tersebut masih terus terjadi yang diperparah dengan hujan yang juga terus mengguyur kawasan tersebut.
Baca Juga: Hari Jumat Dianjurkan Melakukan 7 Hal Istimewa Ini Oleh Rasulullah SAW
Disampaikan Rico, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan warga akan menempati tempat pengungsian. Pihaknya belum bisa mengizinkan warga kembali ke rumahnya masing-masing mengingat adanya potensi longsor susulan yang bisa terjadi kapan saja.
"Kami pikir perlu terlebih dahulu dilakukan kajian oleh BPBD maupun PVMBG terkait tingkat kerawanan terjadinya longsor susulan. Apalagi pegerakan tanah masih terus terjadi sehingga sangat riskan jika warga kembali ke rumahnya," ucap Rico.
Namun jika melihat kondisinya, tambah Rico, kemungkinan besar warga yang rumahnya tertimpa dan terancam longsoran harus direlokasi ke tempat lain yang lebih aman. Tempat tinggal yang sebelumnya mereka tempati kini sudh semakin bahaya karena tingkat kemiringan tanahnya yang kian curam.
Baca Juga: Dokter Jadi Korban Keganasan Covid-19 Terus Bertambah
Terkait ketersedian logsitik untuk warga terdampak, diakui Frederico sampai saat ini tak ada maslah. Bantuan dari berbagai pihak termasuk pemerintah sudah berdatangan muli dari makanan, pakaian, hingga obat-obatan.
Diungkapkan Rico, pembersihan material longsoran saat ini masih dilakukan dan kendaraan roda empat maupun roda dua belum bisa melewati jalan. Sementara itu, pengguna jalan provinsi diharapkan untuk berhati-hati mengingat kondisi jalan yang tertutupi lumpur dan air sehingga dinilai membahayakan para pengguna jalan.