Harga Gabah Kering Giling Merosot

- 8 Desember 2020, 16:10 WIB
Pekerja menjemur gabah di lantai jemur di Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka beberapa waktu lalu.
Pekerja menjemur gabah di lantai jemur di Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Tati Purwati/

PRIANGANTIMUR NEWS -
Petani di wilayah Majalengka Jawa Barat mengeluh, harga gabah kering giling (GKG) menurun drastis.


Penurunan GKG mencapai Rp 30.000 per kw atau menjadi Rp 520.000 per kw. Padahal musim tanam rendeng biasanya harga justru meroket naik bisa mencapai Rp 700.000 per kw.

Mamah petani asal Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong Majalengka mengakui jika harga gabah pada musim panen rendeng menurun.

Baca Juga: Bupati Jeje Serahkan Bibit Kapulaga Ke Kelompok Tani

Makanya Dia baru menjual gabah sebanyak 1 kw kepada bandar langganannya.

“Mani reuwas harga pare kamari ngajual ukur Rp 520.000 sakintal. Beuki murah wae ayeuna teh ari kuduna mah mahal wayah melak teh. (Cukup kaget kemarin menjual gabah harganya hanya Rp 520.000 per kw. Sekarang harga gabah bertambah murah, padahal biasanya saat musim tanam harga mahal),” ujarnya.

Dia mengatakan semula sengaja menyimpan gabahnya sebanyak beberapa kwintal untuk dijual pada saat musim tanam rendeng karena harga gabah biasanya mangalami lonjakan signifikan hingga beberapa minggu menjelang musim panen.

Baca Juga: Bupati Jeje Saksikan Kelahiran Cucu Pertamanya

Saat itu biasanya stok gabah di petani mulai menipis karena gabah dijualuntuk biaya tanam.

“Sekarang malah sebaliknya harga gabah merosot, bingung,” kata Mamah.

Halaman:

Editor: Ahmad Ramadan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah