PRIANGANTIMURNEWS- Lobster untuk konsumsi di perairan Kabupaten Pangandaran mulai hilang dan sulit ditemukan pada tahun 2021.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengaku dirinya kesulitan untuk mencari lobster siap konsumsi saat ini.
"Tahun kemarin saya masih bisa makan lobster, sekarang saya mau beli ke nelayan dan pelelangan gak ada," kata Jeje kepada awak media saat diminta keterangan. Kamis, 18 Maret 2021.
Baca Juga: Hari Arsitektur Indonesia, Ini Sosok Achmad Noe’man Pendiri Ikatan Arsitek Indonesia dan Karyanya
Menurutnya, Lobster kali ini sulit didapatkan karena maraknya penangkapan baby lobster di perairan Pangandaran.
"Baby Lobster harganya tidak seberapa, tapi dampaknya sangat berbahaya. Terutama pada ekosistem laut," katanya.
Padahal kata Jeje, penghasilan di Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari pendapat hasil Lobster sangat besar capai 2,3 miliar pada tahun 2020. Kehilangan yang cukup besar untuk pendapatan.
Baca Juga: Lebaran Idulfitri Tahun 2021 Pemerintah Tidak Melarang Masyarakat Mudik
Pengurus KUD pun sangat menyayangkan kepada nelayan yang sudah terlanjur serta tergiur untuk menangkap baby lobster di perairan Pangandaran.