PRIANGANTIMURNEWS- Semesta Patala Buana (52) pemilik tempat penggilingan padi beserta 4 orang rekannya yang memasok beras kehilangan sumber penghasilan mereka.
Pasalnya banjir yang terjadi pada Sabtu (27/11/2021), meluluh-lantakan penggilingan padi yang terletak di Kampung Mulabaruk, Desa/Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Kerugian mencapai setengah miliar. Ratusan karung padi, ketan dan beras hasil penggilingan terbawa terjangan air masa itu, sekarang hanya reruntuhan bangunan yang tersisa.
“Kerugian hampir setengah miliar sareng bangunan mah ieu teh,” kata Tala selepas membereskan puing-puing bangunan.
Saat baru sampai ke rumahnya di Pasijengkol D,esa Sukahaji, pria yang mendapat panggilan Pak Tala ini mendapat telepon dari temannya bahwa ada banjir yang datang.
Pikir Tala itu hanya banjir biasa karena hujan saat itu kecil jadi tidak mungkin terjadi banjir besar, tapi setelah datang ke lokasi Tala terkejut melihat tempat usahanya hancur. Tak hanya itu, warung dan kios yang baru ia bangun di pinggir sungai juga hilang tak bersisa.
“Cai dongkap kadieu teh abi nembe uih. Terus aya nu nelpun aya banjir cenah. Ah da saur abi teh hujan biasa, pas ninggali naha jadi kieu (air datang kesini saya baru pulang. Lalu ada yang nelpon ada banjir katanya, kata saya ini hanya hujan biasa, pas liat kenapa jadi begini),” terang Tala.