Dengan demikian secara keseluruhan, sampai saat ini Ciamis masih aman PMK.
"Namun demikian kami juga boleh lengah, terus melakukan pemantauan serta mengimbau masyaraklat agar aktif melaporkan jika ada ternaknya yang sakit, untuk secepatnya diambil tindakan,” tuturnya.
Baca Juga: Ciro Alves Mengalami Cedera, Diprediksi Tidak Main Saat Melawan Bhayangkara FC
Sementara itu Bupati Ciamis Herdiat Sunarya minta Disnakan Ciamis, camat, kepala desa hingga kepala dusun agar ikut aktif melakukan pemantauan lalulintas ternak. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi masuknya ternak sakit masuk ke Ciamis.
“Saya harap keseriusan semua pihak, termasuk dokter hewan, camat, kadus kerja keras memantau lalulintas ternak. Agar tidak kecolongan hewan sakit masuk Ciamis,” katanya.
Dia mengungkapkan,Hari Raya Idul Adha Tahun 2020, pada awal pandemi, perputaran ekonomi masyarakat mencapai Rp 100 miliar.
Dalam suasana wabah PMK saat ini, semua pihak lebih waspada dan hati-hati, sehingga pertumbuhan ekonomi dan pelaksanaan kurban dapat berjalan baik.
“Untuk mengatasi kekurangan, harus jemput bola hewan kurban dari luar. Tentunya harus memenuhi persyaratan kesehatan dan layak kurban. Kalau yang asal Ciamis saya percaya tidak terpapar PMK,” katanya.(Nurhandoko Wiyoso)