PRIANGANTIMURNEWS - Biasanya sebelum memasuk Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban stok hewan ternak sapi di lapak para pedagang musiman dan pedagang rutin sudah menyediakan sapi siap jual di setiap lapak yang mereka sediakan.
Namun setelah isu adanya virus atau penyakit hewan muncul yang disebut
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia.
Wabah ini sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.
Baca Juga: Bongkar Kasus Subang: Kriminolog dan Pakar Hukum Angkat Bicara Pelakunya Bukan dari Para Saksi
Penyakit mulut dan kuku juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.
Masa inkubasi dari penyakit 1-14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
Angka kesakitan ini bsia mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak.
Baca Juga: Link Nonton Series My Lecturer My Husband Season 2 Episode 1 dan 2, Tayang Besok, Jumat 27 Mei 2022
Tingkat penularan penyakit mulut dan kuku cukup tinggi, tetapi tingkat kematian hanya 1-5 persen.
Sebagai bahan informasi jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh itulah ciri PMK segera melapor ke yang berkaitan.