Bandung Cegah DBD dengan Bakteri Wolbachia, Inovasi Efektif yang Teruji dalam Menekan Penyebaran Kasus

- 7 Januari 2023, 10:36 WIB
Cegah DBD dari Nyamuk aedes aegypti, Kemenkes Bandung menanam bakteri yang akan memakan virus.
Cegah DBD dari Nyamuk aedes aegypti, Kemenkes Bandung menanam bakteri yang akan memakan virus. /Freepik/

PRIANGANTIMURNEWS- Bandung, Ibukota Jawa Barat menjadi salah satu wilayah dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang cukup tinggi. dimana Januari 2022 merupakan puncak tertinggi penyakit tersebut yang dilaporkan.

Untuk mengatasi permasalahan penyebaran tersebut Pemkot Bandung akan melawan DBD dengan memanfaatkan bakteri Wolbachia, yang sebelumnya sudah diterapkan di Yogyakarta dan terbukti efektif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memang mengatakan kasus DBD di tahun 2022 lebih cenderung mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun apabila dilihat dari kondisi yang real juga mengalami penurunan menuju Desember 2022. Tetapi tetap yang tertinggi.

Baca Juga: Qoriah Nadia Hawasy yang Videonya Viral Akhirnya Buka Suara, Ini Penjelasannya

Diketahui Bandung mengikuti langkah uji coba yang telah dilakukan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dalam menangani kasus DBD tersebut. Dimana penyebaran nyamuk yang membawa bakteri Wolbachia disebarkan di wilayah tersebut.

Dilakukan monitoring oleh pihak perawat dan peneliti untuk melihat efektivitas bakteri wolbachia tersebut terhadap penyebaran virus DBD.

Hasil dari penyebaran nyamuk yang ditanam bibit bakteri wolbachia terbukti mampu menekan penyebaran kasus demam berdarah hingga 77 persen. Prof. Uut ,menyatakan bahwa intervensi ini jauh lebih efektif apabila dibandingkan  pemberian vaksin dengue (untuk DBD). Juga dari segi biaya lebih murah.

Baca Juga: SELAMAT! 'Pink Venom' Menjadi MV Ke-10 BLACKPINK yang Mencapai 500 Juta Views di YouTube

“Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue  berkurang 66,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x