Sudah Puluhan Tahun Nelayan Di Segara Anakan Sulit Melaut

- 24 Oktober 2020, 17:35 WIB
Direktur Pengairan Dan Irigasi Bappenas Kementerian PPN Abdul Malik Sadat Idris (baju batik) saat melakukan peninjauan ke Segara Anakan Pangandaran, Kamis, 22 Oktober 2020.
Direktur Pengairan Dan Irigasi Bappenas Kementerian PPN Abdul Malik Sadat Idris (baju batik) saat melakukan peninjauan ke Segara Anakan Pangandaran, Kamis, 22 Oktober 2020. /PRMN.priangantimurnews.com/AGUS/


PIKIRAN RAKYAT- Direktur Pengairan Dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan kunjungan kerjanya dengan meninjau lokasi Segara Anakan di perairan pantai Pangandaran tepatnya di Palatar Agung Majingklak Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

Dalam peninjauan ke muara Segara Anakan, Abdul Malik didampingi oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Bambang Hidayah yang didampingi Kasatker OP SDA Wempy Nauw ST yang didampingi PPK OP2 SDA Citanduy Agus Tri Wibowo dan Kasatker PJSA Sugeng Hariyanto serta lainnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berinama Ruang Terbuka Publik Di Pangandaran Dengan Nama Paamprokan

Dimana kondisi sungai yang memisahkan pulau Nusakambangan Cilacap dengan Pangandaran itu sebagai satu-satunya akses nelayan dalam melakukan aktivitas melaut serta sebagai pusat pengembangbiakan biota laut.

Dalam kunjungannya Direktur Pengairan Dan Irigasi Bappenas Kementerian PPN Abdul Malik Sadat Idris mengatakan, kegiatan kunjungan kerjanya untuk melihat kembali kondisi Segara Anakan yang sudah sekian puluh tahun mengalami sedimentasi.

Menurut Abdul Malik, sedimentasi itu ada yang bersifat alami juga dari faktor manusia. Disini (Segara Anakan) bagian dari muara bagian yang merupakan tempat ekosistem yang harus disehatkan kembali.

Dimana saat ini lanjut dia, sedang dilakukan kegiatan perawatan sungai dengan pengerukan sedimentasi untuk memulihkan ekosistem atau di revitalisasi lagi dengan modifikasi untuk memenuhi kaidah lingkungan.

"Nah sekarang sedang di desain oleh BBWS, bagaimana untuk merevitalisasi sungai di Segara Anakan ini," ujar Abdul Malik.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Bambang Hidayah mengatakan, telah terjadi sedimentasi yang sangat tinggi di perairan Segara Anakan yang merupakan pintu utama ke laut bagi nelayan yang ada di Majingklak, Ciawi Tali dan Palataragung Kalipucang.

Menurut Bambang, sedimen ini terbawa air dari lima sungai dan menumpuk di Segara Anakan. Dari lima sungai yang terbesarsungai Citanduy.

Halaman:

Editor: Agus Kusnanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x