PRIANGANTIMURNEWS- Pasca terjadinya pandemi Covid-19 sejak bulan April 2020 lalu hingga sekarang kurang lebih dua tahun, sangat memberikan dampak negatif besar terutama terhadap kesehatan masyarakat luas.
Covid-19 pun memberikan dampak buruk kepada pola pikir masyarakat, sehingga banyak masyarakat berpikir ketika sakit enggan untuk di bawa ke Rumah Sakit dengan alasan takut dicovidkkan.
Alasan itu tidak dibenarkan, bahkan mendapat tanggapan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soekarjo Tasikmalaya, Wasisto.
Baca Juga: Resep Es Loly Alpukat Balut Coklat Mete Homemade, Mudah dan Praktis
Akibat Covid tidak habis pikir dari mana masyarakat mendapat sumber takut dicovidkan. Kenapa disituasi pandemi ini selalu ada orang yang menghembuskan ucapan takut dicovidkan.
"Jadi gini, masyarakat itu seolah-olah rumah sakit itu mengcovidkan,"kata Dirut RSUD, Wasisto kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Rabu 8 September 2021.
Kata, Dirut, jujur ya pak, rumah sakit mana pun masih punya hati nurani dan kejujuran itu paling tinggi. Kalo hasil laboratorium tidak positif, ya kita bilang tidak positif. Jangan tidak positif di sebut covid. Kita tahu itu dosa besar dan di rumah sakit dokter Sukarjo itu tidak pernah seperti itu.
Baca Juga: Kemnaker Bagikan 5 Jenis Pekerjaan Cocok untuk Orang Ekstrover
"Cuman kadang kadang ada orang masuk ke rumah sakit dan hasil lab nya belum keluar. Tapi dia mempunyai gejala covid, itu namanya suspek atau baru dicurigai. Nanti yang menentukan positif atau tidaknya setelah hasil lab keluar," ujar Wasisto.