PRIANGANTIMURNEWS - Menurut The American Sleep Disorder Associatin (1990), Sleep Paralysis atau tindihan merupakan keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak, atau berbicara ketika tidur (hypnagogic).
Sleep Paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakkan otot saat tidur.
Kondisi ini sering di anggap sebagai fenomena mistis. Padahal Sleep Paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih dan tidak berjalan selaras saat kamu tidur, sehingga bisa menyebabkan kamu terbangun di tengah-tengah siklus REM. Siklus REM adalah fase tidur paling dalam, saat semua otot sedang berada dalam keadaan rileks.
Jadi, ketika kita terbangun tiba-tiba sebelum fase REM selesai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dalam kondisi setengah tidur dan setengah sadar. Itulah sebabnya kita akan mengalami ‘kelumpuhan’ sementara.
Tidak hanya orang Indonesia saja lho yang mengalami fenomena tersebut, Sleep Paralysis itu sendiri sudah dikenal luas dalam sejarah peradaban seluruh dunia. Contohnya, seperti dalam legenda masyarakat Scandinafia yang menganggap Sleep Paralysis perbuatan sebuah makhluk cilik yang bernama Mare.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami Sleep Paralysis :
Baca Juga: Unjuk Rasa 11 April, Kapolri: Kawal dengan Humanis, dan Jaga Kesucian Bulan Ramadan
1. Kurang tidur
2. Gangguan mental
Nah, kemudian ada juga gejala dari Sleep Paralysis :
1. Sulit bernapas karena dada terasa sesak
2. Berhalusinasi seolah-olah seperti ada sesuatu di dekatnya.
3. Merasa ketakutan
Baca Juga: 5 Kelebihan Surat Al-Kahfi, Yuks Simak Berikut Ini!
Jadi, tidak melulu ada kaitannya dengan hal mistis ya. Kalau kamu sering mengalami Sleep Paralysis berusahalah untuk tetap tenang, dan jangan panik.***