Wakil presiden senior di California Strawberry Commission, Chris Christian yang tidak terlibat dalam studi mengaku sangat gembira dengan temuan tersebut karena menjadi tambahan bukti ilmiah khasiat stroberi.
Hubungan antara konsumsi stroberi dan kesehatan otak disebutnya telah banyak dieksplorasi, baik dalam studi klinis maupun berbasis populasi.
Baca Juga: Enam Tips Menjalani Awal Studi Doktoral di Luar Negeri ala Elmo Juanara
Pelargonidin, zat biokimia yang terutama ditemukan dalam stroberi, dikaitkan dengan penurunan risiko demensia Alzheimer dalam penelitian yang dilakukan di Rush University.
"Penelitian observasional jangka panjang, termasuk Health Professionals Study dan Nurses’ Health Study, juga menemukan bahwa orang yang sering makan stroberi memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih rendah," terang Christian.***