Belajar Ilmu Hakekat dari Perjalanan Hidup Nabi Khidir

11 April 2022, 19:37 WIB
Perjalanan singkat Nabi Khidir yang keimanannya sudah sampai ke puncak makrifat. /YouTube dari Sang Pengelana/

PRIANGANTIMURNEWS- Meski tidak mudah dan sulit bagi kita selaku umat manusia untuk mencapai tingkat ilmu hakikat.

Namun tidak ada salahnya kita mempelajari perjalanan hidup singkat mutiara ilmu makrifat Nabi Khidir Alaihissalam.

Di dalam dunia tasawuf ilmu hakikat adalah hasil dari capaian atau tahapan seorang sufi dalam melakukan proses pendekatan diri kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Seorang sufi yang sudah mencapai makrifat akan memperoleh pengetahuan hakikat setelah hijab yang menutupi atau menjadi pemisah antara dia dan Tuhannya.

Tersingkap lmu hakikat ini adalah ilmu yang cukup berbahaya jika disebarluaskan kepada masyarakat umum.

Baca Juga: 5 Kelebihan Surah Al Mulk Dan Kenapa Kita Membacanya Sebelum Tidur

Ilmu hakikat yang dimiliki oleh Nabi Khidir bahkan Nabi Musa pun tidak memahami pengetahuan Nabi Khidir.

Dalam perjalanan bersamanya beliau selalu memprotes perlakuan aneh Nabi Khidir. Dikisahkan bahwa Nabi Khidir membunuh seorang anak kecil.

Alasan membunuh anak kecil kelak anak itu saat dewasa nanti akan menyesatkan kedua orangtuanya, dan menjadi orang yang ingkar kepada Allah subhanahuwata'ala.

Nabi Khidir juga dapat melihat sesuatu yang tidak mampu dilihat oleh Nabi Musa yaitu akan datangnya bajak laut yang akan merampas perahu nelayan.

Maka sebelum datang penjahat tersebut Nabi Khidir terlebih dahulu merusak perahu untuk menyelamatkan nelayan dari aksi perampokan.

Nabi Khidir juga membetulkan tembok rumah yang hampir roboh karena ia mengetahui bahwa di dalamnya ada harta anak yatim yang disimpan sehingga agar harta itu aman dan terjaga hingga anak itu dewasa maka dibetulkan ya tembok itu.

Baca Juga: Ini Tips Diet dan Detox untuk Ibu-Ibu, Kata Dr Zaidul Akbar yang Sehat

Ada dua syarat penting untuk bisa mendapatkan ilmu hakikat ini yaitu mensucikan hati dan jiwa dari segala macam perbuatan dosa dan maksiat.

"Seseorang yang telah memperoleh ilmu ini berarti ia telah berhasil dalam melakukan pembersihan hati dan jiwanya."dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Chennel YouTube Sang Pengelana Senin 11 April 2022

Keberhasilan ini juga yang menjadi sebab Nabi Khidir dibukakan tabir penghalang nya dengan terbukanya tabir itulah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat gaib pun di ketahui oleh Nabi Khidir secara langsung.

Al Ghazali menjelaskan bahwa untuk mencapai makrifat kepada Allah subhanahuwata'ala harus melalui pintu gerbang atau hati yang bisa dibuka dengan sebuah kunci karena sesungguhnya makrifat adalah manifestasi dari mahabbah atau cinta.

Baca Juga: Cara Membuat Onde Onde dengan Berbagai Aneka Isian, Enak dan Mudah di Buat

Mahabbah atau cinta adalah satu istilah yang selalu berdampingan dengan makrifat dzunnun al-misri memahami ada tiga macam pengetahuan tentang Allah subhanahuwata'ala.

1. Adalah pengetahuan awam yaitu pengetahuan melalui meniru atau taqlid.

2. Pengetahuan ulama yaitu pengetahuan yang didapat dengan pembuktian rasional.

3.Pengetahuan Sufi yaitu pengetahuan melalui penyaksian langsung dengan kalbu yang bersih dan bening.

Baca Juga: Ide Menu Buka Puasa, Aneka Macam Roti Cocok untuk Cemilan di Bulan Ramadhan

Pengetahuan ke 3 inilah yang dimiliki oleh Nabi Khidir.

Kisah Nabi Khidir yang telah menguasai ilmu makrifat ini bisa diambil sebagai pelajaran hidup kita.

Bisa mengambil pelajaran bahwa tidak ada seorang manusiapun yang boleh mengklaim dirinya lebih berilmu dibanding yang lain.

Ingat diatas langit masih ada langit.

Pelajaran ke dua adalah kita juga harus bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang kita alami lebih dari itu.

Baca Juga: Manfaat Mengkonsumsi Kolang-Kaling Setiap Hari, Menurut dr. Zaidul Akbar: Baik untuk Tulang dan Sendi

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita harus menjaga adab kepada guru kita, maka tawadhu sebar dan akhlak adalah tiga mutiara dari kisah Nabi Khidir.

Hal ini jugalah yang semakin lama kian meluntur dari kehidupan ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

Saya meriwayatkan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ada dua wadah ilmu yaitu salah satunya telah saya sebarkan kepada kalian.

Adapun yang kedua seandainya saya sebar luaskan kepada kalian niscaya kalian akan menghalalkan darahku dua wadah Itu adalah syariat dan hakikat.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube dari Sang Pengelana

Tags

Terkini

Terpopuler