PRIANGANTIMURNEWS - Fenomena perihal waktu yang tepat untuk menikah masih menjadi permasalahan di mata masyarakat.
Apalagi perihal menikah di bulan Safar, atau bulan setelah Muharram dalam kalender Islam.
Dalam pandangan masyarakat, bulan Safar merupakan bulan yang dipercaya sebagai bulan penuh kesengsaraan.
Baca Juga: Bela Anak Ferdy Sambo, Deddy Corbuzier Beri Sindiran Keras Untuk Kak Seto Begini! Cek Faktanya
Sehingga, bulan Safar ini diidentikan dengan larangan untuk melaksanakan ibadah menikah.
Lantas, benarkah diperbolehkan menikah di bulan Safar?
Sebagaimana dikutip Priangantimurnews.com dari Instagram @buyayahya_albahjah, berikut ini penjelasan dari Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan terkait seseorang yang menikah pada bulan Safar, apakah diperboleh atau tidak.
Baca Juga: Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Wajib Lapor dengan Alasan Kesehatan dan...
Secara tegas, Buya Yahya mengatakan bahwa menikah di bulan Safar untuk hari dan waktu diperbolehkan.
"Untuk hari dan waktu, boleh asalkan dia bukan saudaramu, bukan ayahmu, bukan adekmu, boleh menikah di bulan Safar," ucap Buya Yahya.
Hal ini dikarenakan menurut Buya Yahya, setiap hari atau bulan adalah waktu yang baik untuk menikah, karena menikah itu ibadah dan kebaikan.
Sekedar diketahui, menikah adalah ibadah yang tidak diperbolehkan untuk ditunda-tunda sebaiknya dipercepat.
Baca Juga: Ini Cara Mengarsipkan Email Menggunakan Handphone dan Laptop
Buya Yahya juga mengatakan tidak ada hari atau yang buruk untuk menikah.
Apalagi bulan Safar yang disebutkan sebagai bulan yang sengsara, padahal itu semua tidak usah dipercayai.
"Hari yang buruk adalah hari dimana kita bermaksiat, hari dimana kita berbuat dholim, dan lain sebagainya," ucap Buya Yahya.
"Sementara, hari sengsara adalah hari berbuat zina, melakukan keharaman, dan tidak ingin menikah," pungkasnya.***