Hakikat Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz RHM Iwan Ichwanu Setiawan!

2 April 2024, 20:28 WIB
Ustadz RHM. Iwan Ichwanu Setiawan/Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN /

PRIANGANTIMURNEWS - Ramadhan yang mulia yang didalam penuh dengan keberkahan dan ampunan beberapa hari lagi akan meninggalkan kita.

Fase terakhir dari Ramadhan yang mulia ini yakni di 10 malam terakhir Bulan penuh magfirah ini. Di 10 malam  terakhir Ramadhan tersebut ada suatu malam yang kebaikannya setara dengan 1000 bulan. Malam tersebut tiada lain adalah Malam Lailatul Qadar.

Pemaknaan Malam Lailatul Qadar sebagaimana tersirat dalam Al Qur'an Surat Al Qadr adalah dalam batasan malam kemuliaan. Namun tidak sedikit orang yang terjebak dan hanya mengejar satu malam saja terutama dalam 10 malam terakhir Ramadhan.

Baca Juga: Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan yang Didambakan Umat Muslim Untuk Bisa Meraihnya

Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Sosial dan Pemerhati Negara asal Kota Tasikmalaya yakni Ustadz RHM. Iwan Ichwanu Setiawan, S.Sos, MH kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com pada Selasa, 2 April 2024 melalui pesan elektronik.

"Ketika Rosulullah SAW banyak memfungsikan ibadah dalam 10 malam terakhir, Beliau tidak hanya melulu pada keinginan raihan pada satu malam saja tetapi lebih dari itu nuansa spiritualnya begitu kental," ujar RHM. Iwan Ichwanu Setiawan

Kata RHM. Iwan Ichwanu Setiawan, nuansa spiritual dalam malam Bulan Ramadhan yakni terjadinya peristiwa diturunkannya Al Qur'an sebagai sarana media komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya yang begitu mulia.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar Lengkap Dengan Doanya

Lailatul Qadar terjadi pada malam hari masih kata RHM. Iwan Ichwanu Setiawan, karena malam adalah kesunyian, malam adalah keheningan, malam adalah keindahan dan waktu yang tepat bagi manusia untuk melakukan perenungan atau instrospeksi diri.

Lebih lanjut RHM. Iwan Ichwanu Setiawan memaparkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepertiga malam. Karena di sepertiga malam tersebut merupakan waktu paling mustajab dan menjadi sarana dimana manusia ditinggikan derajatnya.

Pria asli Kota Tasikmalaya yang kini menetap di Kota Bekasi ini menambahkan bahwa fase 10 malam terakhir sesungguhnya adalah waktu yang membuat orang rindu pada sebuah waktu. Waktu itu tiada lain adalah Bulan yang disucikan yang didalamnya penuh rahmat.

Baca Juga: Tiga Amalan yang Dikencangkan Rasulullah SAW Menjelang Akhir Ramadhan dan Malam Lailatul Qadar

"Ampunan dan keberkahan yang tiada bulan lain yang bisa menandingi kehebatan dan kemuliaan dari Bulan Ramadhan ini. Sehingga Rosulullah SAW tidak lepas dari ibadah dan itikafnya," ucap pria berkacamata yang juga seorang ASN  suatu Instansi Pemerintah di Kota Bekasi ini.

Sebagai seorang Muslim papar RHM. Iwan Ichwanu Setiawan untuk meraih Malam Lailatul Qadar tidaklah harus mencari satu elemen pada satu malam saja.

"Sesungguhnya kemuliaan itu ada pada keseluruhan malam pada Bulan Ramadhan. Jadikanlah di 10 malam terakhir sebagai malam kerinduan yang mendalam karena kekasih kita yakni Ramadhan akan mengakhiri perjalanannya," ucapnya.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu! Ini Keutamaan dan Kapan Jatuhnya Malam Lailatul Qadar Hingga Cara Mendapatkannya

"Kekasih disini adalah makhluk yang memberi nuansa kemuliaan dan menyimpan sebuah kenangan manis yang tak terhingga nilainya," kata Ustadz Iwan Ichwanu Setiawan.

"Sehingga kelak akan menemani serta menghibur sebagai tanda Rahmat dan Ridho-Nya Allah SWT atas diraihnya kemuliaan pada Bulan Ramadhan ini," pungkas Iwan Ichwanu Setiawan yang ketika belum hijrah ke Kota Bekasi sempat tinggal di kawasan Pabrik Es Kota Tasikmalaya ini.

Masih dalam paparannya, Ustadz RHM. Iwan Ichwanu Setiawan menegaskan bahwa yang akan meraih julukan peraih Lailatul Qadar yakni seorang hamba  yang memiliki dua kekuatan. Dua kekuatan tersebut adalah yang pertama : kekuatan ilmu dan akhlaknya.

Baca Juga: Makna Sholat Malam Lailatul Qadar, Niat Sholat Malam Lailatul Qadar Beserta Tata Cara dan Doanya

"Kekuatan ilmu bukan dari segi kuantitas banyaknya ilmu tapi dari kualitas dalam menggunakan ilmu. Walaupun ilmunya sedikit tetapi yang utama adalah seberapa besar seseorang itu bisa bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain," lanjutnya.

Sementara kekuatan Akhlak adalah tingkatan kemuliaan. Akhlak mempunyai arti pertama kesolehan individu yg berkarakter hamba Allah yg selalu menjaga hubungan dengan Allah “habluminallah” melalui ibadah sareat (sholat, puasa, zakat, tadarus dsb) dan yang kedua adalah kesolehan sosial yg teraplikasi pada kemuliaan hidup yg membawa manfaat pada orang lain.

"Hablumminannas, punya ilmu tebarkan pada orang lain, ada rizki suguhkan pada yang membutuhkan, luang waktu manfaatkan pada momentum kebaikan, kuat tenaga langkahkan pada hal yg lebih mulia,"ucapnya.

Baca Juga: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Yuks Simak Ulasannya !

Kekuatan lahir dan kekuatan bathin padukanlah kekuatan ini dan insyaallah kesuksesan, kebahagiaan kemuliaan pasti akan dapat kita raih. Kekuatan lahir merupakan qadar manusia yg segala sesuatunya perlu dengan usaha atau ikhtiar karena dunia ini adalah alam syareat.

Sedangkan kekuatan bathin adalah doa. Doa dapat tercipta melalui aktivitas sholat, dzikir, tadarus, sholawat dan lain sebagainya.

"Wahai saudaraku betul matahari terbit dan terbenam. Betul Tuhan telah menciptakan siang dan malam, betul Tuhan telah menciptakan bulan dan bintang, betul Allah sudah  menciptakan laut dan darat, betul adanya langit dan bumi semua  dengan kesempurnaan dan keindahannya.

Baca Juga: Surat Al Qadr Ayat 1-5, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah : Ayat yang Membahas  Malam Lailatul Qadar

Tapi orang yg berilmu dan berakal lah yang bisa mendapat hikmah dari semua itu," pungkas Ustadz RHM. Iwan Ichwanu Setiawan.

Sesungguhnya Allah telah menciptakan semua berpasang pasangan. Maka Raihlah Surga dan Rahmat RidhoNya Allah itu dengan 'Kunci Kekuatan'.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler