Hukum Tradisi Ruwahan Jelang Bulan Puasa, Begini Menurut Buya Yahya

- 19 Maret 2022, 12:37 WIB
Buya Yahya Sedang menjelaskan Hukum Tradisi Ruwahan Jelang Bulan Puasa.
Buya Yahya Sedang menjelaskan Hukum Tradisi Ruwahan Jelang Bulan Puasa. /Screenshot Youtube Buya Yahya/

PRIANGANTIMURNEWS- Kalau masuk bulan Sya’ban ada kebiasaan buat acara syukuran dalam acara tersebut intinya mendoakan para arwah pendahulu orang tua kakek nenek yang sudah meninggal dunia.

Habis berdoa maka disediakan makanan oleh ahli hajat untuk dimakan bersama, apa ini diperbolehkan karena mereka meyakini kalau bulan Sya'ban adalah bulan ruwah atau roh.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Youtube Buya Yahya, Kalau yang dimaksud roh itu adalah orang-orang yang telah meninggal dunia biar ibadah orang-orang beriman yang telah mendahului kita.

Baca Juga: Berikut 8 Cara Sederhana Mengobati Pilek Yang Bikin Sakit Kepala, Begini Menurut Dokter Saddam Ismail

Kemudian kita mendoakan mereka kapan saja kita boleh mendoakan, jadi tradisi yang ada di masyarakat kita menjelang Ramadhan membuat makanan itu adalah makna yang besar.

Mana yang untuk yang hidup dulu sebelum arwah untuk yang hidup dulu adalah menjalin silaturahim saling memberi tukar-menukar makanan,

Supaya terjadi tertolong identitas suasana indah dan kami masih menemukan waktu itu bahkan kami masih ingat masakan paling enak.

Dan jangan dihilangkan itu disuruh bukan keakraban sebelum kita masuki bulan Ramadhan dan sah-sah saja yang demikian itu, kemudian setelah itu didalamnya ada doa-doa untuk orang telah mendahului kita.

Baca Juga: Pembacaan Kartu Tarot Setiap Zodiak: Jumat, 19 Maret 2022

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x