Fenomena Flexing, Mana Kaya Asli Atau Kaya Palsu? Ini Penjelasan Prof. Rhenald Kasali Ph.D

- 19 Maret 2022, 11:50 WIB
  Prof. Rhenaldi Kasali Ph.D menjelasakan terkait fenomena Flexing  
Prof. Rhenaldi Kasali Ph.D menjelasakan terkait fenomena Flexing   / Instagram @pikiranrakyat/
 
PRIANGANTMURNEWS - Seperti yang kita ketahui bahwa fenomena flexing ini memang menarik mungkin yang kemarin baru saja heboh adalah penangkapan terkait dengan Indra Kenz juga banyak yang menyayangkan di usia muda. 
 
Kenapa sih harus akhirnya terlibat dalam kasus hukum terutama yang merugikan banyak orang itu keuangan dan sebagainya. 
 
Tapi ada juga yang berlomba-lomba ingin terlihat kaya raya kan ini juga menarik kenapa sih semua orang berlomba-lomba ingin kaya raya padahal mungkin ada kehidupan lain yang harus dikejar selain hanya ingin Kaya ngapain Bisa kita terlihat kaya saja kalau kita memang secara finansial.
 
 
Kita bisa dikatakan adalah punya financial Freedom, istilah-istilah yang kekinian anak muda misalnya dikit-dikit ngomong yang penting cuan yang paling penting uang. 
 
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Instagram @pikiranrakyat, Mengenai fenomena kaya asli dan kaya palsu kita lihat dari 10 orang terkaya di Indonesia dikatakan nggak ada yang usianya dan 40an dari segala usia.
 
Waktu yang mereka butuhkan untuk bisa menjadi kaya itu kan lama banget gitu ya kalau boleh sendiri melihat fenomena orang-orang tuh pengen banget. 
 
 
“Kaya itu boleh itu boleh tapi tapi jangan lupa itu boleh yang tidak boleh itu adalah memaksakan diri secara berlebihan kemudian pamer.” Kata Prof Rhenald Kasali.
 
itu satu zaman dulu itu sekarang ini isinya berapa ya, 33 puluh miliar dan semakin kecil gitu semakin kecil karena itulah maka apapun bisa dikerjakan semuanya di sini, 
 
kita bisa belajar tanpa harus ke kampus tidak cepat tetapi tapi kita cepat cepat kaya apa itu cepat cepat kaya berumur 20-an.
 
 
Yang perlu kita camkan untuk kita capai nanti pada usia 40 tahunan kita nikmati hidup itu masih bagus masih bagus. Ujar Prof Rhenald Kasali.
 
Pamer Kekaayan yang sedang marak menjadi contoh yang buruk bagi kita, itu cerminan dianggap sebagai cerminan dari keberhasilan oleh karena itu kemudian ini menjadi alat marketing.
 
Jadi mereka yang menawarkan jasa jasa tertentu bagi orang percaya yang keren-keren dan sebagainya itu menjadi pencerah untuk mendapatkan orang lain.
 
Kenapa pakai foto dengan Jenderal TNI masih bersama presiden atau bersama dengan Jenderal Panglima ada seperti itu ketika kita ingin melakukan sesuatu karena investasi udah cukup itu kita harus melihat dulu.
 
Berilah yang lagi murah jangan yang lagi sekarang ini kalau mau beli apa-apa tapi jangan buru-buru mau dijual, kalau mau dijual 1 tahun 2 tahun dan harganya belum naik.
 
 
Makanya banget ternyata baik investasi yang bisa dipilih tapi jangan tergiur hanya karena untung yang besar kita harus bisa berbagai platform dampaknya sebelumnya seperti apa sih untuk para generasi penerus kita,
 
Bahwa anak muda dibikin apa yang kamu idolakan sosok bisanya atau siapapun siapapun juga bisa dikatakan punya juga bukan sekonyong-konyong.
 
“Mereka sama seperti itu mungkin saya juga gimana gitu ya jangan tiru hasilnya tapi jam prosesnya sudah mulai dari usia 20 tahun emang ada semua masing-masing kerja keras yang sangat luar biasa.
 
 Jadi jangan lihat hasil akhirnya tapi lihatlah prosesnya mereka lewat sekarang banyak yang penting proses atau hasil kedua-duanya penting tetapi hasil itu tidak mencapai suatu ketika mereka meninggal.” Ujar Beliau.
 
Kita bisa mulai dari usia 22 tahun juga tahu dia mulai bikin kita bisa semuanya apa merupakan proses yang panjang.
 
 
Tidak semua orang itu mencapai dengan kemudahan dengan dengan itu adalah dua hal yang menjadi satu Jangan berpikir itu berbeda dengan satu kesatuan tidak bisa berdiri jadi jangan ambil mungkin saja.
 
Ternyata kita melewati fase fase tertentu kita nikmati pada masanya juga kita naik dengan uang yang kita peroleh kita bisa menikmati.
 
“Hidup itu jangan cengeng begitu biasanya orang seperti itu tidak akan berhasil jadi jangan mengambil langkah-langkah yang disusun secara cepat kaya Freedom banyak hal-hal yang mengajarkan orang jualan itu pasti punya punya paket, 
 
Kita suruh beli paket dia yang ada bintangnya setelah kita masuk tapi yang paling menjebak adalah pasien banyak anak-anak muda tuh.” Ucap Prof Rhenald Kasali.
 
 
Kalau melamar kerja pengalaman kerja nya pendek-pendek itu tidak bagus di mata pemberi kerja halamannya banyak tapi 3 bulan, 
 
Perusahaan tidak mau merekrut yang suka pindah-pindah orang itu tidak mempunyai ketahanan mental dan kuat.
 
Jangan lupa kamu selesai sekolah, tapi kamu tahu nggak orang yang sekolahnya banyak tapi tidak selesai itu, tapi tidak semuanya itu bukan jaminan dia tidak tahan banting.
 
Jadi kita yang biasa lah kita itu beraneka ragam situasi dan harus tetap harus manusia itu harus punya kekuatan mental dalam menghadapi hal-hal yang sulit sekalipun.
 
Artinya adalah rela menghadapi kesulitan dalam kehidupan tanpa menyerah.
 
 
Di zaman sekarang ini Kebenaran akan lebih cepat menemukan pintunya dan bisa mengalir dengan cepat.
 
Karena itu ada orang lain yang benaran kemudian dikoreksi orang lain dekorasi lagi sampai kemudian akhirnya masyarakat belajar ketemu pintunya dia Kalau kita salah kita akan terungkap kan kita kan malu sekali.
 
Jadi Intinya kalau kita salah menempatkan diri ini jangan berpikir bahwa kebenaran itu bisa ditutup jangan sekarang kamu memberikan untuk para pemilik brand besar sifat atau perilaku seperti apa yang harus ditunjukkan agar inspirasi mereka.
 
Akhirnya malah membuat orang lain merasa contohnya flexing dan pamer harta. Tentu saja kita semua mengirim signal-signal kepada orang lain bahwa kita menjaga kita dengan baik sikap seseorang terus aja bukannya menyebarkan kebohongan.
 
 
“Jadi menurut saya setiap orang yang sebaiknya harus menjaga etika yang kedua lebih berkualitas nanti kalau produk berkualitas cari orang yang bisa menilai jangan kita yang bisa bersama produktif dapat digunakan pihak ketiga yang besarnya sama.” Ucap Prof Rhenaldi Kasali.
 
“Jadi kemarin ke Paris Fashion Week mereka menyebut diri mereka dan menceritakan tentang diri mereka gunakan informasi kepada orang lain biarkan mereka orang-orang berpengaruh bercerita kepada Ayu,
 
"Kepada siapa sasaran pasarnya mengatakan program ini bagus saya kepada mereka lebih baik buat kalau itu makanan kepada bagus ya kemudian bikin pengembangan produk yang sesuai dengan zamannya.” Ujar Masayu Putri.
 
 
“Jadi kalau kita hanya sekedar membuat tab jangan lupa tidak semua bisa ditetapkan bikin toko furniture jual aja ke toko nggak usah jadi aplikasi bikin aja penjualnya malah akan laku dan apa yang terjadi dengan Pavilion itu yang buat pergi kerja di startup.” kata Prof Rhenaldi Kasali.
 
 
Akibatnya Dia merusak harga setelah itu dia bernafsu, tidak dapet yang udah banyak pos yang banyak stoknya banyak dan akibatnya kemudian masa depannya sekarang jadi masalah jadi hari ini tidak bisa semua produk semua.
 
Semua kategori barang itu disebut apa jadi jangan berpikir seperti itu kalau mau sukses Aku cari yang bertahun-tahun tidak bisa diselesaikan dapat dari teknologi terbaru organisasi atau cara yang berbeda sama sekali solusi yang diminati kemudian cari-cari tempo yang tepat.
 
Kemudian Kalau bisa yang sifatnya mudah dulu kecil-kecil dulu sampai kemudian nanti anda cari tidak ada bimbingan kita jual tapi sebagian mereka masuk.
 
Kini kita Mereka kemudian sini-sini sifatnya adalah mempertemukan kita dengan ekosistem. 
 
 
Kalau kita tidak punya ekosistem yang terdapat di kekayaan sudah mati kita harus lihat juga ini diminati minati,
 
 Jangan semuanya di Starbucks tidak semua orang tidak semua cara bisa dibuat menjadi bagian terakhir tadi kita sudah 3 kali sampai hari ini terakhir di jalan kita semua orang berbicara investasi.
 
“Tapi sebetulnya untuk diri kita sendiri ketika kita berada di atas investasi terbaik untuk kita terbaik itu dua yang satu adalah pendidikan dan kesehatan,
 
 Itu jangan berhenti belajar karena kita sudah dapat ijazah S1 S2 belajar itu adalah lifetime seumur hidup”. Pungkas Prof. Rhenaldi Kasali Ph.D.***
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @pikiranrakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x