Perdebatan Jumlah Rakaat Dalam Sholat Tarawih, Ini Penjelasannya

- 3 April 2022, 21:28 WIB
Umat muslim sedang bersiap melaksanakan sholat tarawih.
Umat muslim sedang bersiap melaksanakan sholat tarawih. /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS – Di bulan Ramadhan umat muslim memanfaatkan momen untuk beribadah diantaranya adalah sholat tarawih, akan tetapi shalat taraweh sering menjadi perdebatan Karena jumlah yang tidak sama. 3 April 2022.

Salah satu perdebatan yang muncul tiap bulan Ramadhan adalah polemik jumlah rakaat shalat Tarawih.

Di Indonesia, setidaknya ada dua kubu soal tarawih ini: kalangan yang shalat tarawih 8 rakaat, dan kalangan yang tarawih 20 rakaat.

Tentu hal ini mudah kita dapati. Mulanya pemahaman akan adanya shalat tarawih di bulan Ramadhan ini adalah bentuk riil dari hadits Nabi: “Barangsiapa bangun (shalat malam) di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim) Istilah tarawih sendiri belum ada pada masa Nabi.

Baca Juga: Ketika Doa Kita Tidak Terkabul atau Tidak Sesuai Harapan

Nabi hanya mencontohkan shalat malam yang beliau lakukan selama Ramadhan. Baru belakangan di masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat di malam hari Ramadhan ini disebut tarawih, dan mulai diselenggarakan secara berjamaah.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, disebutkan Nabi shalat di masjid Nabawi pada suatu malam Ramadhan. Para sahabat yang tahu lantas mengikutinya. Seiring waktu semakin banyak yang mengikuti aktivitas Nabi ini.

Dua malam setelahnya, Nabi masih melakukan shalat tersebut, dan semakin banyak yang mengikuti. Namun setelah hari keempat dan beberapa hari setelahnya, Nabi tidak muncul di masjid. Orang-orang heran.

Pada suatu pagi, para sahabat menanyakan hal ini kepada Nabi. Nabi menjawab, “Sebenarnya tidak ada yang menghambatku untuk turut serta bersama kalian. Hanya saja aku takut nanti hal ini akan menjadi wajib.”

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x