Network
Ada kekayaan secara hakikat ada juga kekayaan yang nyata dan melupakan semuanya termasuk Allah SWT.
Perlu diketahui, kekayaan identik dengan harta, mobil berjajar, luas tanah, dan lainnya.
"Hakikat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta," ucap Buya Yahya.
"Akan tetapi, di saat hati tidak menginginkan harta dan menyambut karunia dengan penuh rasa syukur." tambahnya.
Baca Juga: Maudy Ayunda Resmi Menikah, Intip Sosok Sang Suami Lulusan S2 University StanFord
Sementara, kekayaan yang nampak itu tidak ada hati yang dipenuhi dengan rasa syukur.
Kekayaan yang melimpah juga tidak berhubungan dengan kemiskinan dan kekurangan.
"Itulah kaya hati yang membebaskan si faqir sekalipun dari belenggu kemiskinan dan kekurangan," ucap Buya Yahya.***
