Hari Raya Nyepi dan Sholat Tarawih Pertama Bersamaan, Ini yang Dilakukan Umat Muslim dan Hindu di Bali

- 23 Maret 2023, 15:16 WIB
 Warga Muslim Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali laksanakan shalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah bertepatan dengan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 di salah satu rumah warga.
Warga Muslim Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali laksanakan shalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriah bertepatan dengan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1945 di salah satu rumah warga. /Antara/

PRIANGANTIMURNEWS - Hari Raya Nyepi umat Hindu dan sholat Tarawih Ramadhan pertama umat Muslim bertepatan pada waktu yang sama.

Namun, kedua agama tersebut saling menghargai keyakinan mereka yang berbeda satu sama lain.

Seperti umat Muslim di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang sepakat melaksanakan shalat Tarawih Ramadhan pertama di rumah masing-masing.

Baca Juga: Berpuasa di Bulan Ramadhan Ternyata Memiliki Sejumlah Manfaat, Simak Penjelasannya

Seperti apa yang disampaikan oleh Wayan Mendra, Kepala Desa Adat Tuban pada hari Rabu, 22 Maret 2023 di Kabupaten Badung.

"Umat Muslim di wilayah desa adat kami sepakat untuk tidak sholat tarawih di masjid," ungkap Wayan.

"Itu murni adalah kesadaran dari warga kami yang toleransi beragamanya tidak perlu diragukan lagi," lanjutnya.

Dalam seruan Hari Raya Nyepi 1945, umat Muslim Bali tetap diperbolehkan melaksanakan sholat Tarawih Ramadhan pertama di rumah masing-masing.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Biaya Pembuatan SIM Hanya untuk PNBP

Atau di rumah ibadah terdekat dengan hanya berjalan kaki saja, ditambah dibatasi penggunaannya dan tidak menggunakan memakai pengeras suara sama sekali.

Dalam seruan tersebut pun disampaikan bahwa apabila hendak melaksanakan sholat Tarawih Ramadhan pertama di masjid terdekat, harus berjarak 50 meter dari lokasi tinggal.

Mereka umat Hindu mengizinkan Umat Musim tinggal di Desa Adat Tuban karena toleransi mereka yang sangat tinggi.
 
Menjelang pelaksanaan Hari Raya Nyepi, telah tersiar kabar bahwa umat Muslim dan takmir masjid sepakat tak sholat Tarawih di Masjid saat itu.

Baca Juga: Perang Nuklir di Depan Mata: Rusia Analisis Kekuatan Gabungan AS, Inggris dan Prancis

"Jadi kami dari desa adat tidak pernah melarang karena negara menjamin kemerdekaan bagi penduduk untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya," papar Wayan

"Jadi kami tidak melarang dan bahkan membatasi pun tidak," tambahnya

Sementara ada satu keluarga besar di Kampung Bugis, Desa Adat Tuban yang memutuskan berkumpul serta menjalankan sholat Tarawih Ramadhan pertama

Nur Haida adalah salah satu anggota keluarga, dirinya menyampaikan sholat tersebut dilakukan disalah satu rumah keluarga besar.

Dilakukan demi menjaga toleransi sesama umat beragama, tanpa melepas momen kebersamaan malam Ramadhan pertama di Desa Adat Tuban.

Haida pun menyampaikan, walaupun jarak antara rumah dan masjid amat dekat, mereka memilih menghindar dari lalu lalang di jalanan karena akan mengganggu umat Hindu.

Baca Juga: Kejam! Tukang Ojek Ditembak Mati KKB Papua Tengah, Setelah Korban antar Pelaku

Walaupun dalam seruan Hari Raya Nyepi, telah diizinkan dengan beberapa syarat di Desa Adat tuban.

"Kami menghargai umat Hindu yang sedang menjalankan ibadah saat Hari Raya Nyepi," ungkap Haida.

"Jadi kami melaksanakan sholat tarawih pertama pada Ramadhan 1444 Hijriah ini di rumah," sabungnya.

Dirinya menyampaikan, bertepatannya Hari Raya Nyepi dengan sholat Tarawih Ramadhan pertama adalah momen pembuktian toleransi yang kuat antara umat Hindu dan Muslim di Bali.

Baca Juga: MasyaAllah! Suka Cita Menyambut Ramadhan 2023 di London, Seolah Memuliakan Minoritas Umat Muslim di Inggris

"Menurut saya ini indah sekali, toleransinya di Bali ini tidak bisa kita temukan di tempat lain," lanjutnya

"Sholat di rumah ini tadi juga tidak mengurangi kekhusyukan kami dalam beribadah," akhirinya***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x