Menhub Tak Ingin Banjir di Bandara Halim Perdanakusuma Terulang

9 Februari 2021, 06:52 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. /Instagram/@budikaryas/

PRIANGANTIMURNEWS - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ingin mengecek manajemen pengelolaan air di Bandara Halim Perdanakusuma.

Inspeksi tersebut dilakukan langsung setelah ia mendarat dari kunjungan kerja di Semarang Jawa Tengah.

“Saya mengecek langsung untuk mengetahui kesiapan pengelola Bandara Halim Perdanakusuma dalam menghadapi cuaca ekstrem saat ini. Saya ingin tahu bagaimana kondisi drainasenya. Bagaimana kolam penampungan airnya. Jangan sampai terjadi banjir lagi,” ujar Menteri Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (8/2/2021).

Baca Juga: Diterjang Banjir, Pasien Covid-19 yang sedang Isolasi Mandiri Dievakuasi Satgas


Sebagaimana diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan bahwa puncak musim hujan 2020/2021 di wilayah Indonesia diprediksikan berlangsung antara Januari-Februari 2021.


Dalam inspeksi tersebut, Menhub didampingi antara lain oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub Novie Riyanto, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) Jarot Widyoko, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Bandara Halim Perdanakusuma dikelola oleh Angkasa Pura II.


Selain kolam penampungan, Menteri Budi juga melihat Sungai Kali Cipinang, yang terletak berdampingan dengan area bandara.

Baca Juga: Wanita yang Tewas dengan Dubur Ditusuk Bambu, Ternyata Dibunuh Pacarnya

Kali Cipinang ini pengelolaannya berada dalam wewenang pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR. Jarot Widyoko banyak memberi masukan agar Bandara Halim Perdanakusuma tak terendam banjir, khususnya berkaitan dengan penanganan Kali Cipinang.  


“Saya telah menginstruksikan Pak Awal (Dirut PT Angkasa Pura II), untuk berkoordinasi intens tentang penanganan banjir di bandara ini langsung dengan Pak Jarot, khususnya berkaitan dengan manajemen pengelolaan air,” ujar Menteri Perhubungan.


Awal tahun lalu, runway Bandara Halim Perdanakusuma, serta area bandara tempat hilir mudik penumpang pesawat terbang pernah terendam air. 

Baca Juga: Anggota DPR RI Murka: Anggaran Ratusan Miliyar untuk Kebijakan, Menteri ESDM Ini Kerjanya Apa?

Akibatnya, semua penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.


“Untuk alasan keamanan dan keselamatan, aktivitas di Halim Perdanakusuma kita tutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Semua penerbangan dari Halim dialihkan ke Soetta (CGK),” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramoedya.


Polana mengatakan, banjir di Bandaea Halim itu setinggi 30 sentimeter menggenangi landasan pacu Bandara Halim. Area bandara yang tergenang diperkirakan seluas 500 meter. Banjir juga menggenangi area luar bandara sehingga menyebabkan penumpang kesulitan mengakses kawasan ini.

Baca Juga: Instruksi Mendagri, Pangandaran Sudah Melaksanakan PPKM Sejak Awal


"Sesuai dengan Notam (Notice to Airman) Nomor A0002/20 yang menyebutkan terjadinya standing water di landasan Pacu Bandar Udara Halim Perdanakusuma," kata Polana.***

(Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler