PRIANGANTIMURNEWS - Polemik di maskapai penerbangan Garuda makin memanas. Sejak Peter Gontha memosting tulisan pertama, diapun terus ingin buka-bukaan mengenai polemik di Garuda.
Dilansir priangantimurnews.
pikiran-rakyat.com dari Instagram @petergontha,Peter Gonhta dalam postingan mengaku kepalang tanggung difitnah.
"Silahkan investigasi! Asal jangan hoaxs dan fitnah! Buzzer dari yang merasa dirugikan dengan postingan postingan saya mengenai Garuda jangan malu maluin! Pengen tau Jubir komentar apa lagi!,"katanya.
Baca Juga: 3 Anak Kandung Dilecehkan, Ibu Dianggap Memiliki Gangguan Jiwa
Menurut Peter pesawat boeing 737 Max yang ditandatangani Direksi Komisaris Garuda pada tahun 2013/ 2014.
"Saya diminta untuk menandatanginya, tapi saya menolak. Kenapa? Karena kita hanya diberi 1x24 jam untuk evalyasi dan menandatanganinya," ujar Peter Gontha.
Total kontraknya melebihi US$3 milyar untuk 50 pesawat.
Baca Juga: Sungguh-Sungguh Bertaubat, Baca Doa ini Agar Senantiasa Dijauhkan dari Maksiat
"Gila kan hanya 24 jam. Karena dipaksa dengan alasan saya harus tanda tangan kalau tidak menjadi (dissenting) gagal pembeliannya," ujarnya.
Saya pun dikucilkan oleh direksi waktu itu. Saksi hidup masih banyak. Tanyakan saja! Juga Jejak digital nya saya ada!
"Akhirnya (untung) hanya satu pesawat yang terkirim karena Pesawat tersebut gagal design dan jatuh (Lion air dan Ethiopia air)," ujarnya.
Baca Juga: Lowongan Kerja di PT. Adya Mandala Persada Posisi Admin Gudang Logistik
Tahun lalu (2020) saya minta Direksi untuk batalkan kontrak tersebut dan kembalikan 1 pesawat yang sudah dikirim, tapi tidak dikerjakan karena alasan kontrak tersebut tidak bisa dibatalkan apapun alasannya.
"Saya minta di tuntut dipengadilan Amerika Serikat, dan minta uang perusahaan dikembalikan, tapi tidak dilaksanakan, padahal Boeing sudah terkendala korupsi," katanya.
Sekarang bagaimana? Entahlah. Kalau media mau tulis, investigasi dulu cerita saya benar atau tidak, jangan asal HOAX.
Cerita ini MenBUMN mungkin tidak diinformasikan ini harus saya kasih tau, karena kalau tidak Pak Erick yang disalahkan!***