Ada Lonjakan Besar Kasus Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

10 Januari 2022, 19:09 WIB
Jumlah kasus mencapai 414 pada 8 Januari, kata kementerian kesehatan pada 9 Januari 2022. /Reuters/

PRIANGANTIMURNEWS- Kasus varian virus corona Omicron di seluruh Indonesia telah meningkat tiga kali lipat dalam seminggu, dengan sekitar 90 persen diimpor, mendorong pemerintah untuk mengajukan banding atas penangguhan perjalanan liburan ke luar negeri.

Jumlah kasus mencapai 414 pada Sabtu lalu (8 Januari), kata kementerian kesehatan pada hari Minggu. Ini dibandingkan dengan 136 pada akhir Desember.

Sebagian besar kasus adalah warga negara Indonesia dan mereka yang telah divaksinasi lengkap, menurut kementerian.

Sebagian besar pelancong yang dites positif Omicron kembali dari Turki, dengan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi juga menjadi tujuan utama.

Baca Juga: Cara membuat Daftar List Film yang diinginkan Pengguna Netflix, Ikuti Trik ini!

'Hindari (tertangkap) lengah dan jangan sampai gelombang ketiga menimpa kita,' kata juru bicara Kementerian Kesehatan Covid-19 Sini Nadia Tarmizi, Minggu.

Dia mencatat bahwa penyebaran Omicron di Indonesia terus meningkat sejak kasus pertama dikonfirmasi pada 16 Desember.

Negara ini sering mengalami lonjakan infeksi setelah liburan, termasuk liburan Hari Raya di bulan Mei ketika jutaan orang mengabaikan peringatan resmi dan melakukan perjalanan keliling kepulauan yang luas itu.

Baca Juga: Im Siwan dan Seolhyun AOA dalam Pembicaraan untuk Bintangi Drama Baru Adaptasi Webtoon

Infeksi dan kematian kemudian meroket, mendorong rumah sakit dan petugas kesehatan hingga batasnya dan menyebabkan kekurangan oksigen.

Ini adalah gelombang virus corona kedua di negara itu setelah yang berskala lebih kecil pada Januari dan Februari.

Saat ini, banyak wilayah Indonesia secara bertahap bergerak menuju normal setelah negara berhasil mengendalikan situasi.

Seperti di negara lain, Omicron di Indonesia tidak terlalu parah tetapi lebih mudah menular, kata ahli epidemiologi Windhu Purnomo dari Universitas Airlangga, tetapi memperingatkan bahwa setiap kasus yang terdeteksi hanya mewakili puncak gunung es.

Baca Juga: Welcome Baby L Masuk 3 Besar, Ini Top 10 Program TV Sabtu, 8 Januari 2022

Banyak dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala ringan, dan tidak melapor ke pihak berwenang atau pergi ke fasilitas kesehatan.

Dr Windhu mengatakan kepada radio Elshinta yang berbasis di Jakarta: 'Ada begitu banyak kasus Omicron yang belum terdeteksi.

dengan pihak berwenang secara ketat menyaring pelancong yang kembali dari luar negeri dan meningkatkan pelacakan kontak. Kebijakan saat ini tidak mengizinkan kasus positif Omicron untuk mengisolasi diri.

Baca Juga: Welcome Baby L Masuk 3 Besar, Ini Top 10 Program TV Sabtu, 8 Januari 2022

'Kalau tidak dilakukan pembatasan, penyebarannya akan sangat cepat. Kami berharap masyarakat menunda rencana mereka jika ingin bepergian ke luar negeri,' tambah dr Nadia.

Pemerintah mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus Omicron pada akhir Januari yang dapat menyebabkan gelombang intens tetapi berumur pendek.

Pekan lalu, berita tentang penyanyi populer Ashanty yang menguji kemungkinan Omicron-positif sekembalinya dari Turki memicu kegemparan, dengan banyak yang mengecam ketidaktahuannya tentang potensi bahaya varian tersebut.

Ashanty, yang melakukan perjalanan bersama suaminya, anak-anak dan menantunya, membela perjalanan itu di halaman media sosialnya.

Dia mengatakan itu bukan liburan murni, karena keluarga itu mencari perawatan medis di Turki, dan bahwa kunjungan itu telah direncanakan jauh sebelum berita tentang Omicron muncul.

Baca Juga: Simak, Tips Aman Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan bagi Kesehatan

The Straits Times memahami bahwa pemerintah telah tertekan oleh meningkatnya jumlah selebritas dan influencer media sosial yang baru-baru ini bepergian ke luar negeri, termasuk ke Turki dan Amerika Serikat, dan secara aktif memposting foto dan video di akun Instagram dan YouTube mereka.

Sementara itu, BPOM, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS di Indonesia, pada Senin mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat untuk lima vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk suntikan booster yang rencananya akan diluncurkan Indonesia pada Rabu.

Ini akan berlaku untuk kota dan kabupaten yang memiliki cakupan vaksinasi setidaknya 60 persen.

Kelima vaksin tersebut adalah CoronaVac oleh Sinovac China, Zifivax (Anhui Zhifei Longcom China), Vaxzevria (AstraZeneca Inggris), Spikevax (Moderna AS) dan Comirnaty (Pfizer AS).***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: The Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler