Ini Kisah Sebenarnya KKN di Desa Penari Dijelaskan Gamblang oleh Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu

18 Mei 2022, 12:17 WIB
 Menteri BUMN Erick Thohir saat mendengar penjelasan Sudirmah. / Tangkapan layar Instagram @erickthohir/

PRIANGANTIMURNEWS - Film horor KKN di Desa Penari belum sebulan tayang di bioskop, mencuri perhatian para penonton.

Bagaimana tidak, film horor KKN di Desa Penari diambil dari kisah nyata, hingga mengalahkan film lainnya.

Tahukah Anda, kebenaran di balik cerita KKN di Desa Penari yang ditonton jutaan orang di bioskop.

Baca Juga: Dukungan Terhadap Pemekaran Kabupaten Tasikmalaya Utara Terus Bermunculan

Seperti dikutip Priangantimurnews.com dari akun Instagram pribadi Menteri BUMN Erick Thohir @erickthohir.

Mengunggah video penjelasan dari Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, pak Sudirmah terkait KKN di Desa Penari.

Sudirmah menceritakan, KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata bukan dongeng atau cerita.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-23 Melawan Thailand Digeser, Simak Penjelasannya

Peristiwa tersebut berangkat dari KKN 2008 ada 6 mahasiswa dari Surabaya. Dalam studi kasus, dua remaja (mahasiswa).

Memiliki ikatan asmara, sehingga keluar situs (daerah asal) awal KKN arah agak ke utara. Dalam penjelajahannya disana, mereka bertemu seseorang.

Lalu mereka berdua diajak mampir di rumahnya, sesampainya lalu diberi suguhan atau dijamu makanan.

Mereka bertanya ini Desa apa? Lalu seseorang tersebut pun menjawab, bahwa ini adalah Desa Penari.

Baca Juga: Mantan Tim Relawan Ridwan Kamil Merasa Kecewa, Ini Tanggapan RK

Hari semakin sore, akhirnya mereka pamit pulang, namun sebelum pulang mereka diberi bingkisan dengan kemasan yang bagus.

Lalu dimasukkan ke dalam tas dan mereka menuju ke wisata rowobayu, rekan-rekan yang lain menunggu di bundaran tiang bendera yang ada bangunannya.

Kedua mahasiswa tersebut lalu menceritakan bahwa sempat berada di di Desa Penari, namun teman-temannya tidak percaya.

Kedua mahasiswa yang membawa bingkisan yang diberi seseorang di Desa Penari itu lalu dibuka.

Baca Juga: Masih Ada Orang BAB Sembarangan, Jabar Bergerak Hibahkan MCK Umum ke Pemkot Tasikmalaya

Saat dibuka dari tas, bingkisan tersebut bukan lagi dari kertas atau koran. Melainkan dari daun talas, terdapat kepala kera dipotong.

Sontak melihat hal itu, mahasiswa laki-laki itu lalu pingsan dan beberapa hari kemudian dikabarkan meninggal dunia.

Sedangkan mahasiswa perempuan yang bersama mahasiswa laki-laki juga dinyatakan meninggal dunia sebulan kemudian.

Apakah Anda sudah menonton film horor KKN di Desa Penari? Bagi yang belum mumpung masih ada kesempatan.

Baca Juga: Wanda Hamidah Dilaporkan ke Polda Metro Depok Terkait Dugaan Pengrusakan

Unggahan tersebut langsung disukai dan dikomentari netizen, seperti akun @trie.n, " Intinya dimana kaki dipijak disitu langit dijunjung, harus menghargai tempat yang kita singgahi".

Akun @indahtba, "Saya sudah nonton pak, takut, merinding terasa ada hantu di samping saya. Eh padahal suami yang di samping wkwkw". ***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler