Ratusan Orang Jemaah Resiko Tinggi Akan Disafariwukufkan

2 Juli 2022, 21:29 WIB
Petugas KKHI sedang membawa jamaah haji risti/kemenag.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Lebih dari 1000 jamaah haji yang memiliki resiko tinggi (Risti) telah dilakukan skirining oleh Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Dari 1000 orang risti, 204 orang di antaranya akan diusulkan untuk disafariwukufkan karena kondisinya tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.

“Dari 1.000 jemaah yang risti kita lakukan medical check up, ada 204 orang yang harus disafariwukufkan, artinya memang kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri. Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 ini bisa disafariwukufkan,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana.

Baca Juga: 9 Alasan Agar Mulai Minum Air Lemon, No 8 Wajib Diketahui Para Wanita.

Namun demikian, ke 204 orang jamaah haji yang diusulkan disafariwukufkan masih bersifat dinamis, artinya apabila kesehatanya tidak terlalu rentan akan di ijinkan wukuf secara mandiri. Penentuan bisa atau tidak akan ditentukan pada H-1 sebeljm Arafah.

“Jadi nanti H-1 baru ketahuan berapa jumlah jemaah yang akan kita safariwukufkan, mudah-mudahan tidak bertambah,” katanya.

Dirinya mengatakan, jamaah haji yang secara medis kesehatanya tidak memenuhi syarat wukuf tidak perlu khawatir, pihaknya akan meminta untuk disafariwukufkan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Deva Mahenra, Pemain Baru di Ikatan Cinta, Umur, Pasangan Hinnga Instagram

“Jadi kepada jemaah-jemaah yang kondisi kesehatannya secara medis tidak memenuhi syarat untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri, kita akan tetap minta disafariwukufkan demi keselamatan jemaah, jadi jemaah tetap bisa wukuf tapi disafarikan,” katanya.

Menurutnya, skrining atau medical checkup ulang ini sangat penting dilakukan kepada para jamaab yang memiliki resiko tinggi agar angka jamaaj haji yang wafat saat wukuf bisa terkendali.

“Ini penting dilakukan agar tadi angka wafat saat jemaah wukuf bisa terkendali, dengan skrining ulang atau medical checkup ini bisa diketahui betul dan bisa melihat jemaah mana yang bisa dan jemaah mana yang tidak disafariwukufkan. Sekali lagi, keselamatan jemaah jadi prioritas kita,” katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu 7 - Orange, OST Your Lie In April yang Dibintangi Kento Yamazaki dan Suzu Hirose

Budi merinci, mayoritas penyakit jamaah haji risti adalab hipertensi, jantung terkait kardiivaskuler.

Menurutnya, tertibnya jamaah haji tahun ini dalam melaksanakan prokes, penyakit paru yang biasanya mendominasi untuk tahun ini tidak sebesar perkiraan.

“Saat ini penyakit jemaah didominasi hipertensi dan penyait terkait kardiovaskular, mungkin karena jemaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak jemaah Indonesia memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sebesar yang diperkirakan,” katanya.

Baca Juga: Hidup Bahagia dengan Mengamalkan Perintah Agama, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Dirinya mengimbau kepada para jamaah haji Indonesia untuk menghindari kelelahan berlebihan menjelang Armuzna, karena apabila kelelahan yang berlebihan komorbid akan bermunculan.

“Kita imbau jemaah tetap minum yang cukup jangan tunggu haus untuk mencegah dehidrasi, tiga hari sebelum Arafah nanti perbanyak istirahat di hotel masing-masing agar kesehatan pulih dan siap untuk melaksanakan prosesi Armuzna dengan baik,” ujarnya.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler