Merespon Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Telepon Presiden FIFA

5 Oktober 2022, 19:50 WIB
 Presiden Jokowi telah menelpon langsung ke Presiden FIFA Giovanni Vincenzo terkait dengan tragedi Kanjuruhan Malang/presidenri.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Presiden Jokowi mengaku telah berbicara langsung melalui sambungan telepon dengan Presiden FIFA Giovanni Vincenzo.

Pembicaraan tersebut terkait dengan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

“Hari Senin 3 Oktober malam saya telah telepon langsung, berbicara langsung, dengan Presiden FIFA Gianni Infantino berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan,” katanya.

Baca Juga: Polisi Periksa Baim Wong dan Paula Verhoeven Terkait Kasus Prank Laporan Palsu KDRT Keduanya

Presiden Jokowi menyebut banyak yang dibahas mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan yang telah menewaskan 131 orang itu.

Jokowi pun berbincang dengan Infantino mengenai posisi Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 pada 2023.

“Berbicara banyak, tapi keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA,” ujarnya.

Jokowi hari ini dijadwalkan bertolak ke Malang, Jawa Timur, untuk meninjau langsung penanganan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Akhirnya 12 Tersangka Telah Ditetapkan Pelaku Kanjuruhan Dihukum Seumur Hidup! Benarkah? Cek Faktanya

Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menginvestigasi dan mengusut tuntas kericuhan setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya itu.

Selain itu, Presiden juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola serta prosedur pengamanan pertandingan tersebut.

Presiden Jokowi meminta PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 untuk kelancaran evaluasi dan investigasi dari kepolisian.

Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Mengaku Menyesal

Penghentian sementara Liga 1 dilakukan hingga evaluasi selesai dan dilakukan perbaikan terhadap prosedur pengamanan.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," katanya.

Berdasarkan data dari kepolisian, hingga hari ini jumlah korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bermula saat ribuan pendukung Arema FC masuk ke area lapangan setelah klub kebanggaan mereka kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.

Pendukung Arema FC merasa kecewa sehingga beberapa suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Mengaku Menyesal

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk "Singo Edan" yang tidak puas dan turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler