PRIANGANTIMURNEWS- Masih ingat dengan Meikarta? mega proyek yang pernah viral karena gencarnya promosi iklan di berbagai media massa tahun 2017 lalu, kini kembali menjadi sorotan.
Kali ini, yang jadi sorotan karena gugatan yang dilayangkan pihak pengembang Meikarta kepada 18 orang konsumennya sebesar Rp 56 miliar dengan alasan pencemaran nama baik yang dinilai merugikan perusahaan.
Lalu Bagaimana sejarah berdirinya Meikarta ? dan kenapa disorot masyarakat luas?.
Baca Juga: Ini Daftar 18 Wakil Pebulutangkis Indonesia yang Akan Berlaga Di Thailand Masters 2023
Meikarta merupakan sebuah proyek kota modern dan terencana yang dibangun oleh PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), anak usaha Lippo Group, salah satu perusahaan raksasa di bidang properti .
Mega proyek Meikarta diperkenalkan ke publik 4 Mei 2017 lalu, dengan nilai investasi mencapai Rp 278 triliun. Proyek tersebut rencananya akan dibangun sekitar 100 gedung pencakar langit yang berada di atas lahan seluas 500 hektar di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Bak kota mandiri yang modern dan canggih, proyek tersebut akan dilengkapi perkantoran, hotel, mall, apartemen, perumahan, pendidikan dan area komersilnya.
Baca Juga: Nekat Ngebut Saat Menorobos Banjir, Penumpang Wanita Ini Terjungkal dari Motor
Nama Meikarta sendiri ternyata diberikan oleh pemilik Lippo Group sekaligus otak di balik pembangunan Meikarta yaitu James Riady.
Dia menamai Meikarta sebagai persembahan untuk ibunya yang bernama Mei, sedangkan Karta berasal dari kata Jakarta. Arti dari kata Meikarta memiliki makna sebagai sebuah kota yang dipersembahkan untuk Ibu dan Jakarta .
Nama Meikarta mulai dikenal publik karena gencarnya promosi yang mereka lakukan saat awal-awal peluncuran tahun 2017 lalu.
Baca Juga: Wow, Pemerintah Bangun 47 Tower di IKN, Khusus untuk ASN, TNI, dan Polri
Menggunakan berbagai media massa promosi dan iklan Meikarta berseliweran di media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook serta menggunakan media Televisi.
Gencarnya iklan yang Meikarta lakukan telah membuat masyarakat luas banyak menyoroti proyek tersebut.
Ditambah adanya beberapa kasus selama pembangunan Meikarta, seperti kasus suap perizinan pembangunan yang menyeret Bupati Bekasi kala itu, Neneng Hasanah Yasin, penggugatan oleh dua vendor iklannya,
Protes dari sejumlah pembeli hunian Meikarta yang menuntut kejelasan unit apartemen pesanannya hingga yang terbaru pengembang Meikarta melayangkan gugatan kepada konsumennya senilai Rp 56 miliar.
Baca Juga: AS Tak Kecam Tindakan Israel, Analis: Mereka Hanya Peduli pada Kepentingan Strategis
Selain karena iklan besar-besaran di berbagai lini media massa, berbagai kasus dan kejadian kontroversial selama pembangunan Meikarta berlangsung hingga saat ini, membuat mega proyek Meikarta menjadi sorotan banyak pihak.***
Sumber: https://meikarta.com