PRIANGANTIMURNEWS - Berita penculikan anak kian santer merebak di Media Sosial (Medsos) ahir-ahir ini.
Berita itu sontak membuat cemas para orang tua yang punya anak yang masih sekolah khususnya Sekolah Dasar (SD).
Selain membuat para orang tuanya cemas juga bagi si anak merasa ketakutan, apalagi mereka sudah diberi pemahan terkait musim penculikan anak.
Baca Juga: Kocak, Aksi Preman Kampung Keluarkan Jurus Saat Hendak Ditangkap Polisi, Begini Endingnya
Dari beberapa sumber yang diterima Priangantimurnews Rabu 1 Februai 2023, berbagai daerah dan kota di Indonesia digegerkan oleh berita penculikan anak yang tersebar di jejaring sosial.
Seperti dikutip dari @murianews,mengabarkan bahwa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sedang ramai berita anak yang diculik.
Baca Juga: Paula Verhoeven : Hubungan Feeling Dengan Kuda, Udah Kaya Hubungan Sama Suami Saja
Peristiwa penculikan itu dikabarkan terjadi di Desa Troso Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Bangsri sampai di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Bahkan sudah tersebar video yang berdurasi kurang dari satu menit memperlihatkan seorang laki-laki tua tengah bawa senjata tajam golok ditangkap masa.
Video yang beredar saat itu dinarasikan sebagian orang, bahwa laki-laki tua yang mengacungkan golok itu adalah penculik anak yang berhasil di amankan warga sekitar.
Dampak dari kabar penculikan anak itu berbuntut rasa kehawatiran para orang tua anak, sehingga demi keamanan pihak sekolah mengeluarkan kebijakan, misalnya:
Baca Juga: Potensi Hujan Lebat Bulan Februari, Masih akan Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Di SD Unggulan Terpadu Bumi Kartini Jepara, Orang tua diminta untuk menjemput anaknya persis di depan kelas, tidak boleh di pintu gerbang.
Namun saat dikonfirmasi, Kapolres Jepara, AKBP Warsono menegaskan sampai sekarang belum ada fakta penculikan seperti yang diberitakan di Medsos maupun cerita yang sedang heboh di masyarakat itu.
Perihal laki-laki tua bawa golok yang dicurigai sebagai Culik, Kapolres menjelaskan, " dia adalah hanya seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), warga Desa Ujungwatu Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.
Meskipun demikian kewaspadaan harus tetap ada dan dalam menanggapi berita di medsos diperlukan cek-ricek tentang kebenaranya, jangan sampai dibodohi oleh berita Hoaks.***