Kawasan Gunung Semeru, 1,5 Jam Diterjang Getaran Banjir Lahar Dingin

8 Februari 2023, 09:35 WIB
Kondisi Gunung Semeru yang tertutup awan hujan pada tanggal 27 Januari 2023 lalu /magma.esdm.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Kawasan Gunung Semeru dilaporkan diterjang getaran banjir lahar dingin yang tercatat terjadi selama 1,5 jam (5.400 detik) saat hujan deras mengguyur.

Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Jawa Timur menyampaikan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023.

Dalam pengamatan yang dilakukan sejak pukul 12:00 sampai 18:00 WIB tersebut mencatat terjadinya getaran gempa akibat banjir lahar dingin di kawasan sekitar Gunung Semeru.

Baca Juga: Bencana Angin Kencang di Borobudur Magelang, Sejumlah Pohon dan Rumah Roboh, Ini Datanya

"Terjadi dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15-20 mm dan lama gempa 4920-5400 detik," ucap Sofian.

Disamping itu, tercatat pula telah terjadi 18 kali gempa akibat letusan dan erupsi Gunung Semeru yang kembali beraktivitas capai amplitudo 20-22 mm dengan lama 70 sampai 130 detik.

Laporan lain menunjukan tiga kali terjadi harmonik capai amplitudo 7 sampai 10 mm dengan lama gempa 85 sampai 310 detik. Dengan satu kali terjadi gempa tektonik dalam dengan amplitudo 25 mm.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Peringati Hari Valentine 2023, Desain Menarik Segera Share di Medsos

"Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati, cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan barat," lanjutnya

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Semeru Level III atau Siaga beberapa bulan yang lalu setelah tampak aktivitas erupsi rutin kembali.

Gunung Semeru yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut memang merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia.

Baca Juga: Mahar Unik! Sebuah Linggis Jadi Maskawin Pernikahan Seorang Duda kepada Wanita Pujaannya

Joko Sambang, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang juga melaporkan kondisi Gunung Semeru.

Dimana dalam laporannya, Joko menyampaikan bahwa pihaknya hampir selalu mendapatkan laporan aktivitas Gunung Semeru hampir setiap hari.

"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," ujar Joko.

Baca Juga: Cie, Tugba Bucin Fiki Naki di Indonesia, Siap Buat Provinsi Jawa Selatan Sampai Main Lato-Lato

Menunjukkan bahwa gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut tengah melakukan aktivitas pergerakan magma yang intensif.

Akibat kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun yang berjarak kurang dari 500 meter dari sungai kaki Gunung Semeru.

Terutama di daerah aliran Besuk Kobokan, mengingat lahar dingin dan awan panas sewaktu-waktu bisa melalui tepi sungai tersebut yang dapat mencapai 17 kilometer dari puncak.

"Masyarakat di sekitar lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," lanjutnya.

Baca Juga: Joao Mendes, Putra Ronaldinho Resmi Bergabung dengan Barcelona

"Terutama sepanjang daerah dari Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," akhirinya

Joko juga menyampaikan bahwa patut diwaspadai di jalur tepi sungai terhadap potensi Awan Panas, lava pijar dan lahar dingin yang berasal dari muntahan Gunung Semeru.***


Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler