Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Arus Banjir di Kendari, Sang Ibu Dapat Diselamatkan

4 Maret 2024, 14:44 WIB
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban/ANTARA/HO-Basarnas Kendari /

PRIANGANTIMURNEWS - Sungguh tragis musibah yang dialami seorang Ibu di Kota Kendari, dia harus rela kehilangan putri kesayangannya yang masih balita terbawa arus banjir terlepas dari dekapannya, sehingga menyebabkan anak balita-nya meninggal dunia.

Dalam peristiwa yang terjadi di Kota Kendari, tim penyelamat dari Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil temukan bocah balita bernama Fani yang berusia 2 tahun setelah terseret arus banjir. Namun sayangnya, Fani ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa

Muhammad Arafah, Kepala Basarnas Kendari, pada Senin 4 Maret 2024 menjelaskan bahwa Fani ditemukan 50 meter dari arah tenggara tempat jatuhnya korban yakni di selokan Lorong Puao, wilayah Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Pangdam IV Diponegoro: Siapkan Lokasi Pengungsian Yang Layak Untuk Korban Banjir Demak

Setelah ditemukan, bocah perempuan 2 tahun yang menjadi korban banjir itu langsung dievakuasi kemudian diserahterimakan pada keluarganya.

Muhammad Arafah menuturkan bahwa dengan ditemukannya mayat Fani, operasi pencarian dan penyelamatan untuk seorang anak yang jatuh di selokan akibat banjir dinyatakan selesai dan ditutup.

Semua tim penyelamat dan pihak terkait kemudian kembali ke tugas masing-masing.

Pada awalnya, tim penyelamat dari Basarnas Kota Kendari melakukan pencarian terhadap balita berusia 2 tahun bernama, Fani, yang dilaporkan hilang oleh salah seorang  personel Brimob Polda Sultra pukul 03:45 WITA di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Banjir Cuan, Pesanan Shopee Video 45x Lipat dan Transaksi Shopee Live 49x Lipat di 12.12 Birthday Sale

“Barusan kami mendapat kabar bahwa ada seorang anak kecil yang terjatuh ke selokan karena banjir,” kata salah seorang personel Brimob Polda Sultra.

Mendengar informasi itu, Tim Penyelamat dari Basarnas Kendari segera bergerak ke lokasi untuk memberikan bantuan penyelamatan.

“Jaraknya sekitar 10 kilometer dari Basarnas Kendari,” tambahnya.

Dalam operasi penyelamatan ini, mereka menggunakan berbagai peralatan seperti mobil penyelamat, aqua eye, perahu karet, palsar evakuasi, palsar medis, peralatan komunikasi, dan peralatan keselamatan lainnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Empat Kecamatan di Agam Sumatera Barat Dilanda Banjir dan Longsor

Menurut keterangan, kejadian itu bermula ketika anak kecil tersebut  tengah bersama ibunya terjatuh kemudian masuk ke selokan.

Mereka berdua terbawa arus udara yang disebabkan oleh derasnya hujan.

“Ibu korban berhasil diselamatkan setelah terseret sejauh 25 meter, tapi sayangnya anak kecilnya terlepas dari ibunya,” jelasnya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler