Ratusan Santri dan Warga Kota Tasikmalaya Akan Menggelar 'Munggahan' Penuh Makna, Simak Infonya!

6 Maret 2024, 13:50 WIB
Ilustrasi makan bersama atau munggahan sebelum melaksanakan ibadah puasa. /Freepik/

PRIANGANTIMURNEWS - Dalam beberapa hari kedepan seluruh umat Muslim di dunia akan melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.

Dalam masyarakat Sunda setiap menjelang tibanya Bulan Ramadhan ada sebuah tradisi yang dikenal dengan istilah Munggahan. Tradisi ini masih banyak dilakukan disebagian besar penduduk beretnis Sunda.

Istilah munggahan berasal dari Bahasa Sunda yakni 'unggah' yang artinya naik. Secara filosofi munggahan berati naik dari bulan Syaban ke Bulan Ramadhan. Yang mengandung makna juga naiknya derajat ke Bulan Suci.

Baca Juga: PPKH Kota Tasikmalaya Gelar Acara Munggahan, Hingga Luncurkan Website

Naik ke Bulan Suci punya makna lebih spesifik lagi yakni naiknya kualitas dan kuantitas ibadah kita ketika memasuki Bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Sehari atau dua hari menjelang tibanya Bulan Ramadhan, masyarakat mengisi acara munggahan ini dengan berbagai aktivitas.

Ada yang ziarah ke makam orang tua atau kerabat yang sudah meninggal dunia, ada yang 'botram' (makan bersama di suatu tempat) dan doa bersama, bahkan ada yang memanfaatkan munggahan ini dengan berkunjung ke objek wisata.

Baca Juga: Lihat Momen Ini Auto Pengen Munggahan Di Kampung!

Semua aktivitas di momen munggahan adalah bentuk ekspresi kegembiraan umat Islam terhadap tibanya Bulan Ramadhan. Di Kota Tasikmalaya sendiri, momen munggahan ini banyak pula diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mengusung nilai religi.

Majelis-majelis Taklim ataupun komunitas-komunitas dakwah di Kota Tasikmalaya banyak yang mengadakan acara yang dikemas dan mengambil tema munggahan.

Salah satu komunitas yang memanfaatkan momen munggahan dengan kegiatan positif yakni dari komunitas Mentoring Al Iltizam RDA.

Baca Juga: Munggahan Berkah bagi Penjual Ikan dan Ayam

RDA atau 'Real Dakwah To Allah' yakni komunitas yang bergerak dalam kajian-kajian  dan dakwah akan mengisi momen munggahan ini dengan menggelar kegiatan 'Ngaji On The Street' atau NGAOS. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Lokasi digelarnya kegiatan 'Ngaji On The Street' ini yakni sepanjang jalur pedestrian Jalan HZ. Mustofa Kota Tasikmalaya. Pada gelaran tersebut diprediksi tidak kurang dari 500 santri dan masyarakat umum Kota Tasikmalaya akan memadati kawasan Jalan HZ. Mustofa tersebut.

Dalam gelaran 'Ngaji On The Street' yang diprakarsai RDA ini, ratusan santri yang berbaur dengan masyarakat akan melantunkan ayat-ayat Suci Al-Qur'an.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Cocok Untuk Acara Munggahan 2022 di Tasikmalaya

Ketua Penyelenggara 'Ngaji On The Street' (NGAOS) yakni Ustadz Dimas Triyuda kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com mengatakan bahwa kegiatan dimaksud merupakan ekspresi kegembiraan terhadap akan tibanya Bulan Suci Ramadhan.

"Kegiatan 'Ngaji On The Street' ini akan diisi dengan dilantunkannya ayat-ayat Suci Al-Qur'an oleh para santri dan masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan kegiatan Tarhib Ramadhan. Daripada munggahan diisi dengan konvoi di jalan raya, lebih baik diisi dengan Syiar Al Qur'an," ujar Ustadz Dimas Triyuda.

Bagi Anda yang berniat mengikuti kegiatan NGAOS ini jangan lupa hadir dan ikuti kegiatan ini pada Sabtu, 9 Maret 2024 dimulai pukul 13:00 WIB.

Baca Juga: Lakukan Tradisi Munggahan, Wisatawan yang hadir ke Pangandaran Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Titik kumpul yakni di pelataran Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Sementara lokasi 'Ngaji On The Street' yakni di kawasan pedestrian Jalan HZ. Mustofa Kota Tasikmalaya.

Munggahan, sebagai ekspresi suka cita akan tibanya Bulan Ramadhan akan penuh makna karena diisi dengan aktivitas positif yang sekaligus juga sebagai syiar Al Qur'an.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler