Demokrasi Menjadi Sistem Ditengah Pandemi

- 11 Desember 2020, 09:33 WIB
Direktur Jenderal Diplomasi dan Informasi Kemenlu Teuku Faizasyah
Direktur Jenderal Diplomasi dan Informasi Kemenlu Teuku Faizasyah /ANTARA/
PRIANGANTIMURNEWS- Perwakilan Indonesia saat menjadi delegasi peserta Bali Democracy Forum (BDF) ke- 13 dari 97 negara. Menyatakan, masih tetap optimis demokrasi menjadi sistem terbaik yang akan membantu negara berkembang menghadapi COVID-19.
 
"Saya merasa bangga bahwa seluruh peserta Forum berbagi rasa optimisme, menyatakan demokrasi sebagai sistem paling membantu memitigasi dampak pandemi. Norma dan nilai demokrasi menjadi panduan kita sebagai kebijakan penanggulangan pandemi," Kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah mewakili Pemerintah Indonesia saat upacara penutupan BDF Ke - 13 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 10 Desember 2020.
 
 
Mengangkat isu "Demokrasi dan COVID-19" sebagai tema pertemuan. Bali Democracy Forum menggelar pertemuan lintas negara dan lintas lembaga yang digagas langsung secara rutin tiap tahun sejak 2008. 
 
Dilansir Priangan Timur News dari Antara 'Hampir 100 negara optimis demokrasi sistem terbaik hadapi pandemi'
 
 
Setidaknya ada beberapa kegiatan yang menjadi bagian dari acara BDF, di antaranya pembukaan forum oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, kemudiaan pemberian kata sambutan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
 
Usai acara pembukaan, 44 orang delegasi dari 26 negara dan tiga organisasi internasional yang hadir langsung di Nusa Dua, serta lebih dari 1.000 peserta dari 71 negara dan empat organisasi internasional yang hadir di ruang virtual, mengikuti beberapa rangkaian acara seperti pertemuan tingkat menteri luar negeri, pertemuan tingkat duta besar, dan diskusi panel.
 
 
"Forum ini mewadahi seluruh peserta -- baik mereka yang ada di Bali dan yang ada di ruang virtual -- untuk berbagi ide. Berbagai perspektif, pengalaman, inovasi, dan ide-ide baru telah dibagikan dan diskusi itu memperkaya pengetahuan kita utamanya mengenai cara mengembangkan demokrasi di negara masing-masing selama dan setelah pandemi," sebut Faizasyah.
 
Ia melanjutkan Indonesia, selaku tuan tumah Bali Democracy Forum, menggarisbawahi beberapa poin penting diskusi. Pertama, masing-masing negara perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam membangun ketahanan di masyarakat. Kedua, kepemimpinan di tingkat dunia masih diperlukan untuk upaya pencegahan pandemi dan krisis kesehatan lainnya. Terakhir, berbagai pertemuan di BDF tahun ini juga menyoroti pentingnya mempererat kolaborasi yang konkret antarnegara.
 
"Tidak kalah penting, forum ini merupakan pengingat bahwa kita masih harus memperkuat solidaritas sebagai (negara, red) demokrasi," kata Faizasyah.
 
Dalam kesempatan itu, Faizasyah turut menyampaikan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta -- yang sebagian besar adalah duta besar dan perwakilan organisasi internasional.
 
Ia berharap beberapa duta besar yang datang ke lokasi acara dapat membawa pesan ke negaranya bahwa Bali akan segera siap dibuka untuk wisatawan asing.***

Editor: Agus Kusnanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x