Bengkak di Wajah Salah satu Efek Samping Vaksin Covid-19, Dokter Terangkan Penjelasan Sensasinya

- 31 Desember 2020, 15:47 WIB
Ilustrasi Seorang Dokter yang akan memberikan suntikan
Ilustrasi Seorang Dokter yang akan memberikan suntikan /ANTARA FOTO/
PRIANGANTIMURNEWS- Dokter berikan penjelasan terkait efek samping yang nantinya dirasakan setelah di Vaksin COVID-19.
 
Jenis vaksin dari Moderna ini akan menyebabkan pembengkakan di wajah sementara waktu 
 
Berdasarkan hasil penelitian, ada dua peserta yang mengalami hal tersebut.
 
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menerangkan kejadian tersebut benar adanya. Dari beberap peserta yang menjalani prosedur filler pada wajah mereka.
 
Sebagaimana dikutip Priangan Timur News dari antara, 'Kata dokter tentang sensasi bengkak di wajah usai divaksin COVID-19'
 
Kepala strategi Koalisi Aksi Imunisasi di Amerika Serikat (IAC), Dr. Litjen Tan mengatakan reaksi ini tidak perlu dikhawatirkan karena bukti dari sistem kekebalan yang mulai bekerja.
 
"Ini tercermin dalam reaksi sistemik yang kami lihat satu atau dua hari seperti demam ringan. Respon imun yang sama juga dapat bereaksi terhadap tampalan kosmetik (filler) karena akan dilihat sebagai 'benda asing' (berbicara secara imunologis)," kata dia seperti dilansir dari Insider, Rabu.
 
Peradangan yang terlihat pada kedua pasien itu adalah reaksi kekebalan alami terhadap zat yang tidak alami di dalam tubuh.
 
Ini mungkin terdengar menakutkan, terutama bagi orang-orang pernah mendapatkan suntikan botox dan pengisi bibir. Tetapi para ahli mengatakan hal ini seharusnya tidak menghalangi pasien untuk divaksin.
 
"Satu hal yang perlu diketahui adalah individu dengan respons ini setelah vaksinasi bisa diobati dengan steroid dan antiperadangan tanpa hasil yang merusak jangka panjang," ungkap pakar virologi dan profesor Mikrobiologi di Iowa State University, Dr. David Verhoeven.
 
Jika Anda ternyata baru saja mendapatkan suntikan filler, para ahli menyarankan Anda untuk berbicara dengan dokter sebelum akhirnya divaksin COVID-19.
 
"Saya pasti akan menyarankan agar orang tersebut memberi tahu penyedia layanan kesehatan bahwa mereka mendapat suntikan kulit sehingga perawatan kesehatan menyadari potensi reaksi yang merugikan," demikian kata Verhoeven.***
 

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah