Gubernur Sri Sultan Hamangku Buwono X Berat Jika DIY Lockdown Harus Ganti Rugi

- 21 Juni 2021, 22:01 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka opsi lockdown total wilayahnya karena kasus Covid-19 makin tinggi.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka opsi lockdown total wilayahnya karena kasus Covid-19 makin tinggi. /Foto: Twitter @humas_jogja/

PRIANGANTIMURNEWS- Adanya penyebaran Covid-19, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan tak akan lockdown.

"Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan lebih ketat menjadi kebijakan untuk menekan lonjakan kasus virus Corona atau COVID-19,"kata Sri Sultan dikutip priangantimurnews.com dari akun Instagram @pandemictalks Senin 21 Juni 2021.

Menurut Sultan, lockdown juga tak efektif jika hanya berlaku untuk masyarakat DIY. Sementara daerah lain masih tetap membebaskan mobilitas warga.

Baca Juga: Euro 2020: Head-to-Head Jerman vs Hungaria, Berita Tim, Starting XI, dan Prediksi Pertandingan

"Nek di lockdown kabeh tunggu ning ngomah (kalau semua berada di dalam rumah). Nggak boleh keluar," ujarnya.

Tambah sultan, tapi kalau Yogya di lockdown, rakyat Yogya gak boleh keluar rumah. Tapi sebaliknya dari Jakarta, Jawa Timur masuk Yogya terus mau apa?.

Sultan menegaskan, jika harus memberlakukan lockdown, sangat berat bagi pemerintah. Pemda harus mengganti pendapatan dari larangan berjualan kecuali apotek, toko obat, dan supermarket.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bertemu Dengan Menhan Prabowo Subianto, Inilah 2 Rencana Besar Mereka

"Nggak ada lockdown. Pemerintah enggak kuat untuk membiayai rakyat Yogya. Keputusannya tetap PPKM, di mana konsekuensinya jangan pernah mengatakan lockdown," ujarnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @pandemictalks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah