Indonesia Mendesak Tidak ada Perjalanan Saat hari Raya Idul Adha, Karena Daerah Mencari Lebih Banyak Vaksin

- 17 Juli 2021, 10:04 WIB
Pengunjung berjalan setelah mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta menyusul keputusan pemerintah Indonesia untuk melarang turis asing masuk untuk mencegah penyebaran penyakit corona virus (COVID-19), di Tangerang pada 1 Januari 2021.
Pengunjung berjalan setelah mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta menyusul keputusan pemerintah Indonesia untuk melarang turis asing masuk untuk mencegah penyebaran penyakit corona virus (COVID-19), di Tangerang pada 1 Januari 2021. /REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

PRIANGANTIMURNEWS- Menteri Agama Indonesia pada hari Jumat meminta orang-orang untuk berdoa di rumah selama liburan Islam minggu depan untuk menghindari risiko penyebaran virus corona, karena beberapa daerah mengeluhkan kurangnya pasokan vaksin COVID-19, Jumat, 16 Juli 2021.

Dilansir dari Reuters Sabtu, 17 Juli 2021, perjalanan setelah bulan puasa Muslim di bulan Mei sebagian disalahkan karena memicu wabah dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada hari Jumat mengeluarkan surat edaran yang meminta orang untuk menghindari perjalanan dan pertemuan untuk festival Idul Adha yang akan datang.

"Ketika pemerintah mengeluarkan peraturan yang melindungi rakyat, itu wajib," katanya. Surat edaran tersebut juga menyerukan agar hewan kurban yang dilakukan secara tradisional saat ini tidak dilakukan dengan orang banyak.

Baca Juga: Ratusan Tentara AS Akan Berlatih Bersama TNI AD di Baturaja Sumatera Selatan

Indonesia telah memfokuskan tanggapan COVID-19 di pulau Jawa yang paling padat penduduknya, di mana rumah sakit telah kebanjiran pasien yang mencari pengobatan, tetapi beberapa daerah yang lebih terpencil dengan tingkat vaksinasi yang jauh lebih rendah mulai melihat lebih banyak infeksi.

Josef Nae Soi, wakil gubernur Nusa Tenggara Timur, mengatakan kepada Reuters bahwa hanya sekitar 12 persen dari 5,3 juta penduduknya yang menerima suntikan vaksin pertama.

"Kami akui di Jawa...penularan (virusnya) sangat tinggi," kata Josef. "Tapi kami meminta pemerintah pusat memperhatikan kami secara proporsional."

Baca Juga: BLT UMKM Rp1,2 Juta Rupiah Cair, Langkah Yang Harus Dilakukan Jika Terdaftar Penerima Banpres BPUM Tahap 3

Di Kendari di provinsi Sulawesi Tenggara, pihak berwenang telah berhenti memberikan suntikan vaksin pertama untuk menggunakan 14.000 dosis yang tersisa untuk suntikan kedua, kata kepala dinas kesehatan setempat Rahminingrum.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah