Biofarma Produksi Alat Diagnosa Covid- 19 dengan Metode Kumur

- 7 September 2021, 15:03 WIB
Ilustrasi alat diagnosa Covid- 19.
Ilustrasi alat diagnosa Covid- 19. /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS- Biofarma memproduksi alat tes RT Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk diagnosis COVID-19 dengan metode kumur. 

Alat tersebut dinamai BioSaliva. BioSalvia ini di klaim memiliki sensitifitas hingga 95% sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit.

Media pembawa virus ini telah mendapatkan izin edar dari Kemenkes pada 1 April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film Series ‘Sianida’ Episode 5, Tayang Besok 8 September 2021

Dikutip priangantimurnews.com dari situs resmi kemenkes.go.id, BioSaliva berfungsi untuk mendeteksi RNA Sars-CoV2 penyebab COVID-19 dengan metode RT PCR menggunakan sample gargled saliva. 

Sementara itu, Umur simpan alat ini, bisa mencapai 2 tahun. Sampel saliva juga dapat stabil di suhu ruang hingga 30 hari, suhu -20C, dan suhu -80C. 

Selaku Produsen, Biofarma pun tengah melakukan uji post market di Kementerian Kesehatan dan di tiga laboratorium, yakni Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Laboratorium Biomedik Lanjut, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran; dan Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Pasangan Gancet Minta Tolong Ke Pak Ustadz, Wanitanya Menangis

Untuk aturan pakai BioSaliva, orang yang akan melakukan test, dianjurkan tidak makan selama 1 jam sebelum berkumur. Pengguna dianjurkan batuk sedikit untuk mengeluarkan dahak tanpa dibuang. Selanjutnya masukan cairan kumur yang tersedia dalam kemasan BioSaliva ke dalam mulut dan mulai berkumur di bagian dalam tenggorokkan.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah