Network
Layanan ini telah menghubungkan lokasi dasar awal di Florida dan Oregon. F-15x akan menjadi pesawat tempur tulang punggung untuk layanan. Ini tidak hanya hari ini tetapi untuk beberapa dekade ke depan.
Insinyur Bow menciptakan ratusan pesawat digital sebelum memotong logam apapun dan terbang ribuan jam sebelum uji terbang.
Pertama hasilnya adalah pesawat dengan tulang punggung digital arsitektur sistem terbuka dan kapasitas untuk membawa senjata hipersonik menjadikannya elemen kunci dari armada tempur taktis Angkatan Udara as jelasnya.
Keinginan Indonesia untuk bisa memiliki Rafale dan F-15 Eagle 2 juga menjadi perhatian tersendiri bagi Malaysia.
Bahkan media Malaysia ikut memantau perkembangan proses pengadaan F-15 Eagle 2 yang dilakukan Indonesia.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERJAWAB: Diduga Yoris Tahu Dalang dalam Perkara Ini
Bahkan ada salah satu media Malaysia yang ikut menyoroti langkah besar Indonesia ini yakni salah satunya Defence Security Asia.
Baru-baru ini Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan telah usulan penjualan 36 pesawat F-15x ke Indonesia yang diperkirakan menelan biaya 13,9 milyar US Dollar.
Persetujuan usulan penjualan pesawat F-15x datang tak lama setelah Jakarta memutuskan untuk menghabiskan 8,1 miliar US Dollar untuk mengakuisisi 42 Jet Tempur Rafale.
Secara total pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi menghabiskan hingga RM88 Miliar untuk memperoleh 42 jet Tempur Rafale dan 36 F-15x.
