UMKM Menopang Produktivitas, Stabilitas Nasional Ditengah Berbagai Tantangan Global

- 12 Juli 2022, 07:14 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/@airlangga_hrt
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/@airlangga_hrt /

PRIANGANTIMURNEWS- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan UMKM Menopang Produktivitas dan stabilitas nasional ditengah berbagai tantangan global.

Dikutip dari Twitter @airlangga_hrt, UMKM telah menunjukan resiliensi dalam menopang produktivitas dan stabilitas nasional di tengah berbagai tantangan global.

Daya tahan UMKM turut memperkuat dengan semangat yang tinggi dari generasi muda untuk ikut andil dalam dunia wirausaha.

Sebelumnya, potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek cerah untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru.

Baca Juga: IPW Mendesak Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta Saat Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam

Demikian dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia 2022 yang juga merupakan Side Event G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin 11 Juli 2022.

Dia juga mengatakan perdagangan ekonomi digital mencapai Rp401 triliun pada 2021, hal tersebut seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi belanja secara daring, serta didukung dengan sistem pembayaran digital.

"Potensi ekonomi digital pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp146 triliun dan di 2030 bisa naik delapan kali menjadi Rp4.531 triliun, jadi prospeknya sangat cerah," tuturnya dikutip dari antaranews.com.

Baca Juga: CERDAS! Paula Bantu Nathalie Skakmat Sule yang Maunya Menang Sendiri!

Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.

"Mewakili 40 persen dari digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp300 triliun dan didukung oleh perbaikan iklim usaha yang kondusif, Indonesia saat ini juga sudah memiliki 2.391 startup atau perusahaan rintisan, dua decacorn, dan delapan unicorn," ucapnya.

Sementara nilai uang elektronik tercatat meningkat 32,25 pada 2021, begitu pula dengan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 245 persen, dan nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82 persen secara tahunan.

Baca Juga: AHY: Berkonsolidasi dengan Kader di Lapangan Akan Selalu Menjadi Prioritas

"Digitalisasi ekonomi dan keuangan terus terakselerasi dengan perbaikan capaian inklusif keuangan, yang berdasarkan Survei Keuangan Ekonomi Inklusif yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI)," ucap dia.

Dengan demikian, Airlangga mengaku optimistis inklusi keuangan Indonesia bisa mencapai target sebesar 90 persen pada 2024.

"Dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah," pungkasnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Twitter @airlangga_hrt


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah